
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan 12 fakta tentang gempa yang mengguncang Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), magnitudo 5,9 dan 6,5.
Fakta pertama, gempa Bawean merupakan jenis gempa kerak dangkal.
“Gempa kerak dangkal itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar di Laut Jawa,” kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam keterangannya, Minggu (24/3/2024).
Fakta kedua, gempa di Bawean bersifat merusak atau destruktif, menyebabkan kerusakan bangunan tidak hanya di Pulau Bawean, tetapi juga di wilayah lain.
Fakta ketiga, gempa Bawean terjadi dengan guncangan berspektrum luas, sehingga dampaknya dirasakan hingga ke wilayah jauh. Fakta keempat, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Fakta kelima, gempa Bawean berpusat di zona aktivitas kegempaan rendah, sehingga dianggap sebagai gempa tidak lazim.
Fakta keenam, gempa Bawean berpusat di zona Sesar Tua Pola Meratus, menunjukkan bahwa jalur sesar di Laut Jawa masih aktif.
Fakta ketujuh, gempa Bawean dipicu oleh reaktivasi sesar tua. Episenter gempa tersebut terletak tepat di jalur sesar yang sudah terpetakan, seperti Sesar Muria (Laut).
Fakta kedelapan, gempa Bawean memiliki gempa susulan dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu 6,5, setelah gempa awal dengan magnitudo 5,9.
Fakta kesembilan, gempa susulan di Bawean cukup banyak. Hal itu disebabkan oleh karakteristik gempa kerak dangkal di Bawean terjadi pada batuan kerak bumi permukaan yang batuannya bersifat heterogen.
Fakta kesepuluh, frekuensi gempa Bawean mulai menurun. Hasil monitoring BMKG hingga Minggu pukul 10.00 WIB mencatat sebanyak 239 kali gempa, dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang. Fakta kesebelas, gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa.
Fakta terakhir, gempa Bawean memberi pelajaran penting bahwa ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan, yaitu sumber gempa subduksi lempeng dan sesar-sesar aktif di daratan, tetapi juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur.