DUBAI– Massa yang marah menyerbu Kantor Gubernur distrik di tenggara Iran pada hari Selasa, (23/2/2021), rekaman yang beredar luas di media sosial menunjukkan, kejadian itu sehari setelah penembakan di perbatasan dengan Pakistan yang menewaskan sedikitnya dua orang dan enam luka-luka.
Menyusul dua insiden kekerasan di dekat perbatasan, puluhan pengunjuk rasa turun ke kantor Gubernur Iran di Saravan, salah satu kota besar di Sistan-Baluchestan, Provinsi Gurun yang merupakan salah satu bagian Iran yang paling bergolak dan paling tidak berkembang.
Video menunjukkan orang-orang itu meneriakkan “Allahu Akbar” saat mereka meninju pintu kaca, mencabut unit AC dan menghancurkan perabotan kantor ke dinding. Begitu masuk, pengunjuk rasa mengarungi tumpukan kursi yang terbalik dan pecahan kaca, melempar benda ke mana-mana.
Associated Press memverifikasi rekaman tersebut berdasarkan data geografis.
People are furious in #Saravan city in #SistanBaluchestan. After Revolutionary Guards killed dozens of crossborders workers yesterday they took to the streets to protest. People are suffering from poverty and all they received from the regime in iran is live bullets. pic.twitter.com/C4WkF8I0ba
— Masih Alinejad ??? (@AlinejadMasih) February 23, 2021
Mohammad Hadi Marashi, Wakil Gubernur Provinsi Sistan dan Baluchestan, mengatakan kepada TV pemerintah Iran pada hari Selasa bahwa kemarahan di kantor gubernur berasal dari penembakan beberapa penyelundup bahan bakar di sisi perbatasan Pakistan dekat Saravan sehari sebelumnya.
Dikutip dari Arab News, Rabu (24/2/2021), Marashi menuding Pakistan, mengatakan pasukannya telah menembaki sekelompok penyelundup bahan bakar yang mencoba menyeberang kembali ke Iran, menewaskan satu dan melukai empat.

Journalist, entrepreneur, social community developer