JENEWA – Laporan tim investitasi yang dibentuk Majelis HAM PBB, yang diterbitkan hari Senin (22/6/2015), menyamakan antara entitas penjajah Zionis yang melancarkan agresi dengan faksi-faksi Palestina yang melakukan pembelaan diri, terkait dengan kejahatan perang yang terjadi selama agresi Zionis terakhir ke Jalur Gaza pada musim panas 2014 lalu.
“Kedua pihak baik Isarel maupun Kelompok Perlawan HAMAS telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional,” kata Ketua Komisi, Mary McGowan Davis kepada pers, Senin (22/6/2015) di Jenewa.
Dalam beberapa kasus, pelanggaran ini mungkin merupakan kejahatan perang, setidaknya dari 142 keluarga, kehilangan tiga atau lebih anggotanya dalam serangan terhadap sebuah bangunan perumahan selama musim panas 2014, yang mengakibatkan 742 kematian.
“Banyak saksi sangat trauma, meskipun berani menceritakan di mana beberapa anggota keluarga mereka tewas,” tambah Davis.
Fakta bahwa Israel tidak menghentikan serangan udara, walaupun terjadi efek mengerikan terhadap warga sipil. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ini adalah bagian dari kebijakan yang lebih luas yang setidaknya secara diam-diam disetujui pada tingkat tertinggi pemerintah Israel.
Salah satu aspek yang mengganggu adalah ada peningkatan besar dalam menggunakan senjata di Gaza, dengan lebih dari 6.000 serangan udara oleh Israel. Dalam operasi 51-hari, 1.462 warga sipil Palestina tewas, sepertiga dari mereka anak-anak.
“Serangan terhadap rumah dan keluarga, yang menyebabkan sejumlah besar anggota keluarga mati bersama-sama, ketika rumah mereka dikejutkan di tengah malam atau saat mereka berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Serangan ini memiliki konsekuensi tertentu untuk anak-anak. Sekitar 550 anak-anak meninggal di musim panas lalu di Gaza, “kata Davis.
Sebaliknya permusuhan juga menyebabkan tekanan besar dan gangguan terhadap kehidupan warga sipil di Israel. Kelompok bersenjata Palestina telah menembakkan 4.881 roket dan mortir ke Israel. Sekitar 1.753 dalam rentang Juli s.d Agustus 2014. Serangan itu telah menewaskan 6 warga sipil dan melukai setidaknya 1.600 orang.
Menurut laporan Xinhua, Komisi independen ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada bulan September 2014 untuk menyelidiki semua pelanggaran hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional dalam konteks operasi militer yang dilakukan musim panas lalu oleh Israel.
Sementara itu infopalestina.com menginformasikan, Ketua Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdo, mengatakan bahwa tangan-tangan yang menulis laporan PBB tersebut adalah tangan-tangan yang gemetaran. Dia menyebut laporan tersebut tidak seimbang, menjauh dari kejahatan penting dan besar yang terjadi terhadap penduduk di Jalur Gaza.