Cegah Kasus Diare Berat, Imunisasi Nasional Rotavirus Digelar 15 Agustus 2023

0
99
Ilustras

JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengadakan kelanjutan dari program imunisasi tetes Rotavirus (RV) secara nasional di tahun ini, dengan fokus pada anak-anak usia 2 bulan di Sulawesi Selatan guna mencegah terjadinya kasus diare berat.

Muhammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa imunisasi RV akan dimulai pada anak-anak yang berusia minimal 2 bulan atau bayi yang lahir setelah 16 Mei 2023.

“Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan atau bayi yang dilahirkan pada 16 Mei 2023,” kata Syahril di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Program ini, lanjutnya,akan diimplementasikan secara nasional pada 15 Agustus 2023, dengan peluncuran resmi di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI.

Imunisasi RV akan diberikan melalui cara oral, dengan dosis sebanyak 0,5 ml atau sebanding dengan lima tetes per dosis. Anak akan menerima tiga dosis imunisasi ini dengan interval empat pekan antara setiap dosisnya.

“Imunisasi terakhir RV akan diberikan ketika bayi mencapai usia 6 bulan 29 hari,” katanya, seperti diberitakan Antara.

Pelayanan imunisasi RV tersedia di Posyandu serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang melakukan imunisasi rutin, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, dan pos pelayanan imunisasi lainnya.

Syahril menegaskan bahwa program ini adalah kelanjutan dari inisiatif serupa yang sebelumnya dilaksanakan sepanjang tahun 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi, yang berhasil menjangkau 196.876 bayi.

Keputusan dilakukan berdasarkan dua pertimbangan utama, yaitu tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam melaksanakan program imunisasi tersebut.

Dalam konfirmasi terpisah, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa imunisasi tetes Rotavirus (RV) adalah tindakan yang relatif aman dan efektif bagi penerima manfaatnya.

“Secara keseluruhan, vaksin tidak menimbulkan reaksi serius setelah diberikan,” ujarnya.

Reaksi umum yang mungkin terjadi setelah imunisasi meliputi demam, muntah, diare, dan ketidaknyamanan pada anak, yang merupakan bagian dari respons imun terhadap vaksin RV.

Maxi menambahkan bahwa jika pemberian imunisasi RV melewati jadwal yang ditentukan, hal ini masih bisa dilakukan paling lambat sebelum anak mencapai usia 6 bulan.

Diare tetap menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi. Berdasarkan data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) yang diterbitkan oleh Soenarto et al. pada 2017, sekitar 45 persen dari kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan oleh Rotavirus.

Bahkan, diare juga menjadi penyebab sekitar 9,8 persen kematian pada bayi di bawah 12 bulan serta 4,55 persen kematian pada balita usia 12 hingga 59 bulan di Indonesia.

Advertisement div class="td-visible-desktop">