Negosiasi damai di Gaza macet

0
137
Foto: Gaza yang porak poranda digempur Israel. AS. Mesir dan Qatar memediasi gencatan senjata, namun dalam perkembangan terakhir, negosiasi macet.

PEMBICARAAN dalam upaya mengakhiri perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza, palestina yang berlangsung di Doha, Qatar, dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan tuan rumah, Qatar terhenti lagi.

Reuters melaporkan, sedianya perundingan akan digelar lagi pekan depan (20/8) guna mengakhiri perang yang sudah berlangsung sepuluh bulan dan mengupayakan sandera Israel yang masih berada di tangan pihak Hamas.

Dalam pernyataan bersama Qatar dan Mesir, AS  mengatakan Washington telah mengajukan proposal baru yang dibangun berdasarkan poin-poin kesepakatan selama seminggu terakhir. “Mediator akan terus mengerjakan proposal tersebut, ” kata mereka, sebagaimana diberitakan Reuters pada Sabtu (17/8)

“Jalan kini telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu menyelamatkan nyawa, memberikan bantuan kepada masyarakat Gaza, dan mengurangi ketegangan regional,” deikian bunyi pernyataan bersama antara AS, Mesir dan Qatar.

Kelompok Hamas tidak terlibat secara langsung namun selalu diberi pengarahan mengenai kemajuan yang dicapai, sementara Pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan, Israel tidak mematuhi apa yang disepakati dalam pembicaraan sebelumnya,

Asa akan terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza terus muncul, namun harapan itu selalu kandas karena Israel dan Hamas yang agaknya menerima poin-poin utama kesepakatan, tetapi terus berselisih tentang pelaksanaan kesepakatan itu.

Sudah 10 bulan perang yang melelahkan di Gaza, dan para negosiator  acap kali mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata  yang akan menjamin berakhirnya pertempuran, terwujudnya keselamatan warga sipil Palestina, dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza sudah di depan mata.

Namun, beberapa hari atau beberapa jam kemudian, pihak lain menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata telah menemui hambatan dan potensi kesepakatan kembali gagal.

Hamas menolak

Hamas dalam kesepakatan terbaru yang yang dihasilkan Jumat (16/8)menyatakan, mereka menolak persyaratan baru dalam proposal gencatan senjata di Gaza yang disampaikan mediator pimpinan AS.

Hal itu disampaikan Hamas dalam perundingan yang digelar di Qatar selama dua hari. Padahal sebelumnya sudah terbentuk optimisme, gencatan senjata bakal  segera terwujud.

Penyebabnya, biasanya Israel dan Hamas terjadi saling tuding bahwa pihak seberang lah yang menghalangi kesepakatan dengan membuat tuntutan tak masuk akal dan melakukan perubahan pada menit-menit terakhir.

Perang Hamas-Israel berawal pada 7 Oktober 2023 ketika kelompok Hamas yang berbasis di Gaza menyerang wilayah Israel Selatan, menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan lebih lebih dari 200 orang disandera.

Sebagai balasan selang sehari kemudian (8/10) sampai hari ini, operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah itu mengungsi.

Entah sampai kapan lagi perdamaian akan terwujud di tanah Palestina (Reuters/DW/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here