JAKARTA,KBKNews.id – Menjalankan ibadah haji adalah impian setiap muslim karena memiliki makna spiritual yang mendalam dan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi yang mampu.
Namun, tidak semua ibadah haji diterima oleh Allah SWT. Istilah “Haji Mardud” merujuk pada haji yang ditolak atau tidak diterima, biasanya karena beberapa faktor tertentu.
Haji Mardud berasal dari kata Arab “radda” yang berarti menolak. Dalam konteks ibadah, haji mardud adalah haji yang ditolak oleh Allah SWT karena tidak memenuhi syarat, rukun, atau dilaksanakan dengan niat dan cara yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Berbeda dengan haji mabrur, yakni haji yang diterima dan diridai Allah, yang menjadi harapan setiap jamaah haji karena menunjukkan kesempurnaan ibadah dan membawa keberkahan.
Faktor Penyebab Haji Tertolak
Berdasarkan berbagai sumber, penyebab haji seseorang bisa ditolak antara lain:
- Niat yang Tidak Tulus
Ibadah haji yang dilakukan bukan semata-mata mencari ridha Allah, melainkan untuk pamer atau mencari pujian, dapat menyebabkan haji tidak diterima.
- Biaya Haji dari Sumber Haram
Penggunaan uang yang diperoleh dari cara haram, seperti korupsi atau riba, menjadikan ibadah haji tidak sah dan berpotensi ditolak.
- Melanggar Rukun dan Syarat Haji
Jika rukun haji tidak dilaksanakan dengan benar, misalnya meninggalkan wukuf di Arafah tanpa alasan syar’i, maka haji bisa menjadi tidak sah.
- Melakukan Dosa Selama Pelaksanaan Haji
Perbuatan dosa seperti berbohong, menipu, atau menyakiti sesama jamaah selama haji dapat menyebabkan ibadah itu ditolak.
- Tidak Adanya Perubahan Setelah Haji
Jika setelah menunaikan haji seseorang tidak berubah menjadi lebih baik dan tetap melakukan maksiat, maka hajinya dianggap tidak membawa manfaat.
Ciri-Ciri Haji Mardud
Beberapa tanda haji yang mungkin ditolak adalah:
- Tidak ada perubahan sikap menjadi lebih baik setelah haji.
- Masih sering melakukan dosa dan maksiat.
- Sombong atau merasa lebih tinggi karena sudah berhaji.
- Menggunakan gelar “Haji” hanya untuk kepentingan status sosial.
Cara Menghindari Haji Mardud
Agar ibadah haji diterima oleh Allah SWT, umat Islam dianjurkan untuk:
- Menata niat hanya untuk mencari ridha Allah.
- Memastikan biaya haji berasal dari sumber yang halal.
- Menjalankan rukun dan syarat haji dengan benar sesuai tuntunan.
- Menjaga sikap dan menghindari dosa selama pelaksanaan haji.
- Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalankan ibadah.
Menunaikan haji adalah kesempatan berharga yang tidak semua orang dapatkan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan materiil agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah dengan benar, sehingga hajinya diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji mabrur yang membawa keberkahan dalam hidup.