JAKARTA – Isra Mikraj merupakan momen bersejarah bagi umat Islam, di mana Rasulullah SAW mengalami perjalanan besar yang penuh hikmah. Salah satu perintah yang diterima langsung dari Allah adalah kewajiban salat, yang diberikan kepada Muhammad Rasulullah SAW.
Memperingati peristiwa penting dalam Islam, termasuk Isra Mikraj, adalah suatu hal yang diperbolehkan dan bahkan sangat dianjurkan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa peringatan ini tidak termasuk dalam bentuk ibadah, melainkan sebagai upaya menyampaikan syi’ar Islam agar umat muslim selalu ingat dengan peristiwa bersejarah ini.
Dengan mengingat dan meresapi makna Isra Mikraj, setidaknya:
- Meneguhkan keimanan kita kepada Allah dan kebenaran risalah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
- Salat merupakan ibadah pokok dalam Islam.
- Memotivasi umat Islam agar terus semangat beribadah agar surga menjadi tempat tinggal dan terhindar dari neraka.
Memperingati suatu peristiwa dengan serangkaian acara tertentu adalah sah, selama dalam acara peringatan tersebut tidak melanggar hukum syara‘ dan akhlak.
Umat Islam diperbolehkan untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI, Hari Pramuka, Hari Guru, Hari Ibu, Maulid Nabi, dan tentu saja Isra Mikraj.
Namun, penting untuk diingat bahwa semua peringatan ini diperbolehkan dengan syarat tidak ada kegiatan yang melanggar hukum syara‘ dan norma akhlak.
Contohnya, kehadiran unsur perjudian, kemusyrikan, atau hal-hal yang sejenis dalam acara tersebut harus dihindari.