Saudaraku, mengetahui bagaimana harus menunggu, itulah rahasia keberhasilan.
Bukan menunggu secara pasif. Itu namanya kemalasan. Melainkan, terus berjalan tatkala perjalanan teramat terjal dan berliku. Itulah kesabaran progresif.
Bersabarlah mengarungi ujian dan kesulitan. Siapa yang ingin memiliki mutiara, harus ulet menahan nafas dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya.
Seperti kata Nelson Mandela, “Jangan menakarku dengan keberhasilanku, takarlah aku dengan melihat berapa kali aku terjatuh dan sanggup bangkit kembali.”
Apa yang membuat kesilaman sebagai kenangan keagungan dan kedatangan sebagai harapan kebahagiaan adalah kesabaran dan keseriusan kita mengarungi waktu. Seperti kata Leo Tolstoy, ”Dua petarung yang paling kuat adalah kesabaran dan penguasaan waktu.”
Teruslah bersabar mengarungi gelap malam. Ada saatnya malam berganti siang, gelap memanggil cahaya menggantikan. Bila rumahmu cukup besar menampung sinar pencerahan, kau akan menemukan jalan kebangkitan. (Belajar Merunduk)