JAKARTA – Bulan suci Ramadan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk lebih mendalami spiritualitas dan meningkatkan ketakwaan. Ramadan juga menjadi waktu ideal untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk meraih surga melalui sedekah jariyah.
Konsep sedekah jariyah telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang tercatat dalam riwayat Muslim. Secara keseluruhan, sedekah jariyah merupakan bentuk amal yang pahalanya tidak akan terputus walaupun kita meninggalkan dunia ini.
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim)
Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang amal dan sedekah jariyah.
“Sesungguhnya di antara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya.” (HR Ibnu Majah)
Sedekah Rasulullah di Bulan Ramadan
Anas RA meriwayatkan keutamaan sedekah di bulan Ramadan daripada bulan lainnya:
“Dari Anas dikatakan: Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab: Sedekah di bulan Ramadan.” (HR At-Tirmidzi)
Bahkan, beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW juga menyaksikan kedermawanan dan kemurahan hati Rasulullah pada bulan Ramadan.
Sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini: “Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berikut ini sebelas amalan sedekah jariyah yang bisa dilakukan umat Islam sebagai padang pahala saat Ramadan:
1. Membangun Masjid
Dalam hadis disampaikan bahwa Allah akan membangunkan rumah di surga bagi mereka yang membangunkan masjid demi rida Allah SWT.
“Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga.” (Terdapat dalam Ash-Shahihain)
2. Menyediakan Sarana Air Bersih
Rasulullah SAW saat di madinah pernah menyeru umat Islam untuk membebaskan sumur dari seorang Yahudi agar dapat digunakan bersama. Kemudian, Utsman bin Affan yang kaya raya menyambutnya dengan semangat dan membebaskan sumur tersebut. Hingga sekarang, sumur tersebut masih dirasakan manfaatnya.
Model sedekah jariyah semacam ini juga bisa kita lakukan di daerah-daerah yang sering dilanda kekeringan. Kita bisa melakukannya dengan menciptakan teknologi, menyumbangkan harta, atau ikut membuat sarana dengan tenaga sendiri.
3. Menanam Pohon
Hampir sama seperti membangun sarana air bersih, menanam pohon juga bisa dilakukan sebagai bentuk sedekah jariyah. Apalagi, saat ini bumi dan alam yang kita tempati rawan bencana akibat penebangan pohon sembarangan.
4. Membesarkan Anak Yatim
Menyantuni dan mengasihi anak yatim adalah teladan dari Rasulullah SAW. Membesarkannya hingga menjadi anak-anak yang saleh dan mampu berjuang untuk hidup adalah seperti kita membesarkan anak sendiri.
“Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukannya kedalam surga, kecuai apabila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni.” (HR Tirmidzi)
Allah SWT juga mengecam orang-orang yang suka menghardik anak yatim dan memakan harta anak yatim.
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka mereka itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS: Al-Ma’un: 1-2)
5. Menyumbangkan Sarana Fasilitas Kesehatan
Anda juga bisa menyumbangkan sarana fasilitas kesehatan. Misalnya, kursi roda, kaki palsu, alat-alat pemeriksaan kesehatan, atau mungkin mendirikan klinik hingga rumah sakit.
Selama alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang, akan menjadi amal jariyah yang tidak terputus.
6. Membangun Fasilitas Umum yang Produktif
Sedekah jariyah yang manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang dan kontinu, salah satunya adalah membangun fasilitas umum yang produktif.
Misalnya, membuat penginapan gratis bagi para musafir atau orang-orang yang sedang berdakwah, membangun sarana olahraga, atau gedung untuk berwirausaha.
7. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat
Salah satu hal yang disebut dalam hadits sedekah jariyah adalah ilmu yang bermanfaat. Anda bisa melakukan hal-hal seperti membuat buku, tulisan di dalam platform digital, atau mungkin membuat konten di berbagai media lainnya untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
8. Menyumbangkan Fasilitas Pendidikan
Sama halnya seperti menyebarkan ilmu yang bermanfaat, fasilitas pendidikan juga tidak kalah pentingnya dari ilmu itu sendiri. Fasilitas pendidikan tidak harus selalu dengan sekolah yang mahal ataupun gedung yang mewah.
9. Mendirikan Panti Asuhan
Panti asuhan sama halnya seperti pusat pendidikan. Di dalamnya, anak-anak yatim mendapatkan kehidupan yang layak dan pendidikan dari orang tua asuh atau pembimbing panti asuhan. Dari sini, anak-anak yatim tetap berpotensi menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat.
10. Membagikan Mushaf Al-Quran
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, mewariskan mushaf Al-Qur’an adalah salah satu bentuk amalan jariyah yang pahalanya akan terus mengalir abadi. Terlebih, Al-Qur’an adalah sumber ilmu kehidupan dan semua umat Islam harus membacanya.
11. Membangun Aset Ekonomi Produktif
Untuk memajukan peradaban Islam, ekonomi umat harus terus dibangun. Salah satunya dengan membangun aset ekonomi produktif.
Misalnya, membebaskan lahan atau perkebunan menjadi milik umat, membangun pusat bisnis atau wirausaha, dan mengembangkan aset-aset produktif lainnya yang bisa menghasilkan keuntungan.