Langkah Menjadi Muslim Berdaya dan Bermanfaat bagi Sesama

Ilustrasi. (Foto: Ist)

JAKARTA – Menjadi seorang muslim yang baik memerlukan kemampuan untuk menahan diri dari godaan dunia dan berusaha memberi manfaat bagi sesama. Namun, sebelum itu, seseorang perlu menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka terlebih dahulu.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang muslim sebelum memberi manfaat kepada orang lain.

1. Istikamah dalam Beribadah

Allah menciptakan manusia untuk beribadah dan menaati-Nya sebagaimana disebutkan dalam QS Az-Zariyat: 56.

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” QS Az-Zariyat: 56

Muslim yang baik mampu menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman, serta terus konsisten atau istikamah. Sayangnya, tidak semua muslim di dunia memiliki kebebasan ini.

Contohnya, saudara-saudara kita di Palestina yang sering menghadapi ancaman saat beribadah. Oleh karena itu, kita patut bersyukur jika dapat menjalankan ibadah dengan tenang.

2. Membersihkan Diri dari Penyakit Hati

Hati adalah pusat kebaikan seseorang. Jika hati bersih, maka perilaku dan amal juga akan baik. Sebaliknya, hati yang dipenuhi penyakit seperti iri, dengki, sombong, atau merasa paling benar dapat merusak pahala kita.

Sebagaimana dalam QS An-Nisa: 32, seorang muslim harus berupaya menjaga hati agar terbebas dari sifat buruk tersebut.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.” (QS: Annisa: 32)

3. Memiliki Keyakinan untuk Memilih Kebaikan

Muslim yang baik bersyukur atas kebebasan memilih jalan kebaikan, seperti yang disebutkan dalam QS Al-Isra: 7.

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” QS Al-Isra: 7

Namun, kebebasan ini harus dimanfaatkan dengan bijak. Jika menghadapi hambatan, baik dari dalam diri maupun faktor luar, muslim harus berjuang untuk tetap berada di jalur kebaikan.

4. Bebas dari Utang dan Riba

QS Al-Baqarah: 275 menegaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al-Baqarah: 275)

Meskipun berutang diperbolehkan, utang yang tidak mampu dilunasi dapat menyebabkan keresahan. Apalagi jika disertai riba.

Muslim yang siap memberi manfaat harus berusaha hidup sesuai kemampuan dan menghindari utang yang memberatkan.

5. Memiliki Kemampuan Finansial

Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi mandiri secara finansial agar dapat membantu sesama. QS Al-Baqarah: 261 menyebutkan bahwa menafkahkan harta di jalan Allah akan dilipatgandakan pahalanya.

“Orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS: Al-Baqarah: 261)

Seperti para sahabat Nabi, muslim dianjurkan untuk tidak takut kekurangan dan aktif berzakat, bersedekah, serta berwakaf demi kebaikan bersama.

Dengan mempersiapkan hal-hal ini, seorang muslim dapat menjadi pribadi yang bermanfaat dan berkontribusi bagi kehidupan bermasyarakat.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here