Bankir peraih Nobel pimpin Bangladesh

0
161
Muhammad Yunus (83), penyandang hadiah Nobel dan bankir Banglaesh resmi diangkat PM sementara Bangladesh, menggantikan PM Sheikh Hasina yang lengser dan kabur ke luar negeri.

PERAIH hadiah Nobel dan bankir Bangladesh Muhammad Yunus memimpin pemerintahan sementara negara itu pasca lengsernya PM Sheikh Hasina dan melarikan diri ke India di tengah aksi protes besar-besaran mahasiswa, Senin (5/8).

Sky News melaporkan, Hasina yang memimpin negeri miskin di Asi Selatan itu selama 15 ahun saat ini sedang berupaya untuk mencari suaka di Inggeris, bergabung dengan saudara perempuannya, Rehana yang juga berkewarganegaraan Inggeris.

Hasina menjadi target sasaran pengunjuk rasa diwarnai kekerasan sejak Juli yang menuntut keadilan terkait pemberian kuota bagi penerimaan pegawai negeri.

Paling tidak diperkirakan 409 orang tewas di berbagai kekerasan selama aksi unjuk rasa sejak Juli, terbanyak Senin lalu yakni 109 orang tewas akibat bentrokan antara massa pengunjuk rasa melawan aparat keamanan dan aksi-aksi vandalisme.

Setelah Hasina dilengserkan, Presiden Mohammed Shahabuddin pun membubarkan parlemen sesuai tuntutan pengunjuk rasa, lalu menunjuk Muhammad Yunus sebagai pemimpin sementara, menggantikan Hasina, Rabu (7/8) waktu setempat.

Anggota kabinet lengkap pemerintahan Yunus akan segera diputuskan setelah berdiskusi dengan partai politik dan pemangku kepentingan lainnya.

Keputusan Presiden Shahabuddin lainnya pasca pelengseran Hasina yakni memecat kepala polisi nasional yang terlibat dalam protes mahasiswa dan memerintahkan pemimpin oposisi Khaleda Zia dibebaskan dari tahanan rumah. Zia adalah saingan Hasina yang dihukum atas tuduhan korupsi pada 2018.

Pembebasan Zia diambil setelah para pemimpin protes mahasiswa, panglima tiga divisi militer , nggota masyarakat sipil, dan beberapa pemimpin bisnis mengadakan pertemuan dengan presiden selama lebih dari lima jam pada Selasa malam.

Didukung mahasiswa

Menurut laporan Al Jazeera, Yunus dipilih sebagai pemimpin pemerintah sementara atas dukungan dari para pemimpin kelompok mahasiswa yang menggelar serangkaian aksi protes, menggantikan Hasina yang berkuasa selama 15 tahun.

Pemimpin protes mahasiswa juga berulang kali mengatakan menolak pemerintahan yang dipimpin tentara. Juru bicara Yunus mengatakan, ia menerima permintaan tersebut dan akan segera  pulang ke Bangladesh usai menjalani prosedur medis di Paris, Perancis. Yunus berada di Perancis sebagai penasihat penyelenggara Olimpiade 2024.

Sementara itu, Panglima Militer Jenderal Waker-Uz-Zaman mengatakan akan terus membendung kerusuhan dan menyelidiki kematian ratusan korban.

Yunus (83) adalah pelopor keuangan mikro di Bangladesh, ekonom, sekaligus lawan politik dan kritikus Hasina yang dikenal sebagai  “bankir bagi orang-orang termiskin di antara yang miskin”.

Lahir di Chittagong 1940, Yunus merupakan pendukung kuat kemerdekaan Bangladesh dalam perang antara negara itu dengan Pakistan pada 1971.

Dikutip dari The Washington Post, Yunus bekerja sebagai dosen ekonomi di Chittagong University ketika kelaparan melanda Bangladesh pada 1974.

Saat itu penduduk desa berpenghasilan rendah terpaksa mengambil pinjaman berbunga sangat tinggi, akibatnya , banyak orang terpaksa bekerja sebagai budak untuk membayar utang.

Dirikan Grameen Bank

Terinspirasi kesulitan permodala bagi warga miskin, Yunus mendirikan Grameen Bank (GB) pada 1983 yang menyediakan pinjaman bagi warga miskin terutama perempuan tanpa jaminan, hanya bermodalkan kepercayaan.

GB berhasil mengentaskan masyarakat dari kemiskinan sehingga pola permodalan bagi orang miskin yang digagas Yunus diikuti negara-nagar negara lain. Keberhasilan Yunus membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006.

Saat itu, lebih dari tujuh juta warga telah menerima pinjaman dengan persyaratan mudah dari banknya.

Yunus kemudian mengumumkan niat terjun ke politik. Setahun kemudian, pemerintahan Hasina meluncurkan penyelidikan terhadapnya. Yunus dituduh menggunakan kekerasan untuk menagih pinjaman dari perempuan miskin.

Hasina lalu meninjau ulang kegiatan Grameen Bank pada 2011. Yunus dicopot sebagai pimpinan dengan alasan usianya yang sudah 73 tahun melewati batas usia pensiun resmi 60 tahun.

Yunus pun dipidana enam bulan penjara. Usai bebas, dia kembali didakwa menggelapkan dana kesejahteraan pekerja dari perusahaan telekomunikas GrameenPhone.

Dia juga menghadapi lebih dari 100 tuntutan hukum lain. Semua tuduhan itu dia bantah. Meski menghadapi tuduhan bertindak kriminal dari Hasina, para mahasiswa yang memprotes pemerintah justru mendukungnya.

Sejumlah tuntutan itu muncul karena Yunus terkenal berseberangan dengan Hasina selama mantan perdana menteri itu menjabat. Para mahasiswa pun pilih mencalonkan salah satu lawan politik terbesar Hasina itu.

“Kami semua bersuka cita. Monster yang berada di atas kami telah hengkang. Hari ini kami bebas. Kekuatan baru telah muncul, kaum muda,” kata Yunus.

Euforia lengsernya Hasina dan kemunculan Yunus, sang pahlawan, membuncah di kalangan massa yang menentang rezim lama, namun tantangan ke depan bakal menghadang negeri miskin dengan 175 juta penduduk itu.(Berbagai sumber/Kompas online/ns)

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here