YANGON—Myanmar kembali memulangkan 159 imigran asal Bangladesh yang “diselamatkan” di laut lepas Mei lalu. Ini adalah arus pengembalian kesekian kalinya sejak krisis imigran di Asia Tenggara Mei lalu.
Lebih dari 800 pria, wanita dan anak-anak diselamatkan dari kapal yang ditinggalkan oleh penyelundup manusia di Teluk Benggala. Operasi tentara Thailand dalam memberantas tindak penyelundupan manusia membuat kapal-kapal imigran dari Bangladesh terkatung-katung di lautan.
Myanmar membutuhkan waktu yang lama untuk memverifikasi kewarganegaraan mereka. Semula, Myanmar enggan untuk menyelamatkan manusia perahu yang beradai perairannya, namun karena desakan internasional akhirnya mereka mau menarik kapal-kapal yang terdampar.
Pada hari Senin (10/8), pihak berwenang Myanmar menyerahkan 159 orang Bangladesh ke negaranya. Mereka yang rata-rata pria dikawal tentara bersenjata melintasi jembatan perbatasan.
Pemerintah Myanmar mengaku masih harus memverifikasi ratusan imigran lainnya.
“Sisanya 230 orang Bangladesh akan dipulangkan secepatnya,” ujar seorang pejabat pemerintah di negara bagian Rakhine kepada AFP, yang meminta untuk tetap tidak disebutkan namanya.
Proses pemulangan imigran Bangladesh di Myanmar ini sempat tertunda karena bencana banjir yang melanda beberapa pekan belakang.
