Asa perdamaian di Ukraina

0
154
Ilustrasi Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump menelpon Putin membicarakan perdamaian Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan cepat merealisasikan salah satu janji kampanyenya, jika terpilih, akan segera mendamaikan perang antara Rusia dan Ukarina.

Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dilaporkan AFP (12/2)  mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden AS Donald Trump untuk segera membuka “negosiasi damai” dengan Ukraina untuk mengakhiri perang dalam pembicaraan telpon pada hari yang sama.

Perang di Ukraina beraawal dari invasi Rusia ke negara tetangganya sesama sempalan Uni Soviet itu pada 24 Februari 2022 di tengah rencana Ukraina untuk bergabung ke dlam NATO yang dianggap Rusia sebagai ancaman bagai kedaulatannya.

Percakapan per telepon antara kedua pemimpin dunia, Kamis (12/2) menandai konfirmasi pertama oleh Moskow mengenai kontak antara keduanya sejak Trump mulai menjabat sebagai presiden AS bulan Januari lalu.

“Presiden Putin setuju dengan Trump bahwa penyelesaian jangka panjang dapat dicapai melalui negosiasi perdamaian,” kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, melansir AFP, Rabu (12/2).

Menurut Peskov, Putin menekankan bahwa penyelesaian apa pun harus “mengatasi akar persoalan penyebab konflik,namuna ia tidak merincinya lebih jauh, sementara dalam pembiacaraan tersebut, Putin juga mengundang Trump untuk mengunjungi Moskow.

Selain tentang perdamaian di Ukraina, kedua pemimpin juga membahas pertukaran tahanan, program nuklir Iran, dan situasi di Timur Tengah, tambahnya.

Sangat produktif

Sementara Trump menyebut percakapannya dengan Putin “panjang dan sangat produktif” dalam sebuah posting di platform media sosial, Truth Social, dan menyebutkan, mereka sepakat untuk “segera” memulai negosiasi (terkait isu Ukraina-red).

Sebelumnya, Menhan AS Pete Hegseth mengatakan (11/2), kembalinya Ukraina ke perbatasan sebelum tahun 2014 tidak realistis dan pemerintah AS tidak melihat keanggotaan NATO untuk Kyiv sebagai bagian dari solusi untuk perang.

Berbicara dalam sebuah pertemuan sekutu militer Ukraina di Mabes NATO di Brussels, Hegseth menyampaikan pernyataan publik yang paling jelas dan blak-blakan terkait pendekatan pemerintahan baru AS terhadap perang di Ukraina.

“Seperti anda, kami ingin Ukraina yang berdaulat dan makmur. Namun kita harus mulai dengan mengakui bahwa kembali ke perbatasan Ukraina sebelum 2014 tidak realistis,” ujar Hegseth dalam pertemuan antara Ukraina dan lebih  40 negara sekutu AS.

“Mengejar tujuan ilusi ini hanya akan memperpanjang perang dan menyebabkan lebih banyak penderitaan, ” tutur Hegseth.

Menurut catatan, Rusia menaneksasi Ukraina yang sebagian pendduknya etnis Rusia melalui referendum sepihak pada 2014 dan melakukan pola serupa terhadap empat wilayah Ukraina yakni Zaporizhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk pada 2022.

Tidak diketahui angka pasti korban Perang di Ukraina yang sudah berjalan lebih toga tahun karena kedua belah pihak memrbsar-besarkan angka korban laan, sebalikanya mengecilkan korban di pihaknya.

Namun berdasarkan laporan bebagai lembaga internasional. Ratusan ribu personil kedua belah pihak tewas dan luka-luka, dan ratusan ribu warga Ukraina mengungsi di tengah bombardemen Rusia yang memorakporandakan berbagai sarana dan prasarana umum di sejumlah wilayah di Ukraina.

Berakhirnya perang di Ukraina juga diharapkan bisa memulihkan kembali rantai pasok perdagangan di kawasan Eropa dan juga di level global. (AP/ns)

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here