CILEGON – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim memperingatkan agar pemudik tidak berangkat ke Merak tanpa memiliki tiket karena dapat memperburuk situasi di pelabuhan tersebut.
Saat ini, petugas pelabuhan melaporkan bahwa kuota tiket penyeberangan dari Merak ke Bakauheni sudah habis terjual dan tidak akan dijual lagi hingga keberangkatan dimulai pada 9 April.
“Saya imbau kepada masyarakat yang belum berangkat dari rumahnya, jangan dulu berangkat sebelum membeli tiket,” kata Abdul di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (7/4/2024).
Kapolda mengingatkan bahwa pemerintah telah memperkirakan lonjakan signifikan jumlah pemudik tahun ini, dengan peningkatan sebesar 63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya menerapkan “delay system” untuk mengurangi antrean kendaraan yang ingin masuk ke Pelabuhan Merak.
“Pelayanan ‘delay system’ diberlakukan di beberapa titik, dimulai dari gerbang tol Cikupa, area peristirahatan KM 43 A, area peristirahatan KM 68 A, dan ruas Jalur Cikuasa Atas sebelum flyover Merak.”
Langkah lain yang diambil adalah membantu petugas pelabuhan dalam menyiapkan “buffer area” atau tempat transit untuk kendaraan sebelum memasuki kawasan Pelabuhan Merak.
“Sudah kami optimalkan. Bahkan sampai tadi juga kami sampaikan kapal pun kami jadikan sebagai ‘buffer area’. Jadi, kapal sambil menunggu di Bakauheni untuk bongkar, itu pun kami gunakan sebagai tempat transit. Jadi ada 56 kapal, kami gunakan semuanya,” kata Abdul.
Selain itu, pembatasan diberlakukan bagi pemudik yang melewati Merak, hanya mobil pribadi dan bus yang diizinkan, sementara angkutan barang dari golongan VI hingga IX dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) untuk mengurangi volume kendaraan di Merak.
“Ini sebagai salah satu upaya untuk membantu meringankan volume kendaraan yang akan memasuki Merak ini, sehingga saya rasa kepadatan ini sudah tidak terlalu panjang lagi kayak tadi sore. Sudah kami optimalkan,” katanya.
