RI termasuk salah satu negara yang dengan tegas tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel atau berkontribusi bagi rekonstruksi wilayah Gaza tanpa upaya mewujudkan negara Palestina.
Menlu RI Retno Marsudi dalam debat di DK PBB terkait konflik di Gaza, Palestina yang digelar Senin (22/1), menurut Jubir Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, juga melakukan sejumlah lobi-lobi dengan mitranya, para menlu negara lain guna mendorong solusi “dua negara” Israel dan Palestina.
Secara terpisah, lanjutnya, seruan terkait solusi dua dikumandangkan Menlu Retno bersama mitra-mitranya a.l. menlu Arab Saudi, Jordania dan negara-negara Uni Eropa.
Desakan agar Israel mewujudkan solusi dua negara juga dilontarkan oleh para Menlu UE yang bertemu dengan Menlu Israel , Israel Katz, Menlu Palestina Riyad al-Maliki, Menlu Mesir Shameh Shokury, Menlu Jordania Ayman Safadi dan Menlu Arab Saudi Pangeran Fasal bin Farhan.
Selain melalui forum PBB, RI juga mendorong solusi dua negara di pertemuan Gerakan Non Blok dengan mengutus Wakil Menlu Pahala Nugraha Mansuri ke KTT-19 gerakan tersebut di Kampala, Uganda baru-baru ini.
Dalam siaran persnya, Kemenlu RI mendesak agar GNB ikut mendorong gencatan senjata dan perdamaian di Gaza serta mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di PBB dan menyebutkan, langkah itu tak bisa dilepaskan dari fakta, GNB adalah kekuatan politik global.
GNB saat ini beranggotakan 121 negara dengan jumlah penduduk lebih separuh (55 persen) dari total penduduk dunia dan saat ini lima negara anggotanya menempati kursi tidak tetap DK PBB.
Israel Menolak
Sebaliknya, terkait Konflik Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu menolak langkah damai yang diajukan Hamas , bahkan lebih dari itu, ia juga menuntut kendali keamanan penuh oleh Israel atas seluruh wilayah barat Jordania.
Netanyahu juga menolak solusi alternatif berupa pelibatan pemerintah non-militer di Gaza yang dilontarkan Presiden AS Joe Biden saat berbicara dengannya dan menentang kedaulatan Palestina setelah konflik Gaza berakhir.
Konflik Arab – Israel terkait isu Palestina menjadi bara dalam sekam di kawasan Timur Tengah sejak pembagian wilayah berdasarkan Deklarasi Balfour ditandai kemerdekaan Israel pada 1948.
Sejak perang kemerdekaan Israel pada 1948, Perang Enam hari Arab – Israel pada 1967 dan Perang Yom Kippur pada Oktober 1973 terjadi peredaan ketegangan dan berlanjut ke proses perdamaian, namun isu Palestina tetap mengganjal.
Korban penduduk Gaza dan milisi Hamas, Palestina yang tewas sejak invasi Israel, 8 Okt. 2023 diperkirakan sudah mencapai 24.000 orang tewas, 60.000 terluka sebagian besar anak-anak dan perempuan, belum lagi luluh-lantaknya wilayah Gaza akibat bombardemen Israel juga 1,2 juta pengungsi.
Kunci perdamaian ada di tangan Israel yang menuntut jaminan keamanan bagi negeri dan rakyatnya, sehingga titik temu sejauh ini belum dicapai. (berbagai sumber/ns)