TEGAS, Menlu Retno Walk Out saat Dubes Israel Pidato di PBB

0
399
Foto : Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi

Nama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mendadak menjadi perbincangan dunia. Pasalnya Ia baru saja melakukan aksi Walk Out saat Duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berpidato dalam Forum Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB.

Lalu, kenapa Menlu Retno Marsudi lakukan walk out di Debat Terbuka DK PBB? Berdasarkan video yang diunggah oleh Youtube TRT World, Kamis (25/1/2024), Retno Marsudi tampak keluar dari ruangan Debat DK PBB saat Dubes Israel menyampaikan pidatonya.

Menlu Retno Marsudi Wolk Out

Selain Retno, tampak sejumlah perwakilan negara lainnya ikut meninggalkan ruangan. Tentu aksi walk out Retno Marsudi itu bukannya tanpa alasan. Ia menegaskan bahwa Indonesia menolak pernyataan Perdana Menteri Netanyahu pada 18 Januari 2024. Pernyataan Netanyahu yang dipermasalahkan adalah saat ia menyebut Israel tidak akan mengizinkan negara Palestina untuk berdiri. “Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak bisa diterima, karena mengonfirmasi tujuan Israel yang sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” kata Retno dalam rilis yang diunggah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (23/1/2024).

Indonesia tidak pernah absen dari Debat Terbuka DK PBB tentang Israel-Palestina. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina. Namun, pada acara debat terakhir, terjadi peristiwa tak biasa di mana Menlu Retno Marsudi memutuskan untuk walk out saat perwakilan Israel berbicara. Tindakan walk out dalam forum internasional bukan sekadar meninggalkan pertemuan resmi, Walk out yang dilakukan oleh perwakilan negara merupakan bentuk ekspresi protes kepada suatu peristiwa, kebijakan, atau negara. 

Diberitakan sebelumnya acara Debat DK PBB Berlangsung di New York Debat DK PBB ketiga yang membahas Israel dan Palestina dilaksanakan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada tanggal 23 Januari 2024. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa negara, termasuk 10 negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB tidak tetap seperti Indonesia yang di wakili oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Bendera Negara Anggota PBB

Sebelum Walk Out, Menlu Retno sempat mengeluarkan pernyataan menegaskan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, bukan untuk memberikan toleransi perang atau genosida. Retno menyebut bahwa resolusi DK PBB harus dijalankan, bukan hanya diadopsi. Retno juga mempertanyakan soal jumlah resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina dan berapa banyak yang telah dilaksanakan. Selain itu, Retno menyoroti fakta bahwa banyak resolusi telah dilanggar tanpa adanya sanksi kepada pelanggar.

Tuntutan Indonesia terhadap Penyelesaian Konflik Israel-Palestina Retno Marsudi menghadiri debat terbuka DK PBB dengan membawa misi khusus, yaitu tiga tuntutan untuk perdamaian dan keamanan di Palestina dan Israel. Tiga tuntutan Menlu Retno Marsudi adalah: Terciptanya gencatan senjata segera dan permanen; Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB; Menghentikan pasokan senjata ke Israel.

Di New York, Menlu Retno tidak hanya menghadiri acara Debat Terbuka DK PBB, Ia juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri sejumlah negara. Seperti Lebanon, Rusia, Norwegia, Aljaz air, Palestina, Austria, dan Yordania. Ia juga menyempatkan diri bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC). Pertemuan-pertemuan tersebut difokuskan pada situasi di Gaza. Mereka membahas upaya untuk mendorong tercapainya gencatan senjata segera dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here