Titik balik Perang Rusia di UkrainaTop of Form
SEPANJANG Oktober lalu rata-rata sekitar 1.500 serdadu Rusia terbunuh atau mengalami luka-luka sehingga menjadi bulan terburuk sejak invasi negara Beruang Merah it uke Ukraina, 24 Februari 2022.
Hal itu diungkapkan Kastaf Pertahanan Inggeris Tony Radakin kepada BBC (10/11) walau sejauh ini pihak Rusia tidaka pernah merilis angka kematian di pihaknya dalam perang di Ukraina
Menurut Radakin, jumlah korban bulan lalu adalah yang terberat sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke negara tetangganya pada Februari 2022.
Rusia paling tidak mendapat keuntungan teritorial berupa perluasan empat wilayah di Ukraina yang dianeksasinya melaui referendum sepihak pada 2 Okt. 2022 yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhia dan Kerson, menambah wilayah Krimea yang sudah lebih dulu dianeksasinya pada 2014.
Namun keuntungan mendapatkan kelima wilayah baru tersebut, menurut Radikin tidak sebanding dengan besarnya korban yakni diperkirakan seluruhnya 700-ribu serdadu yang tewas dan terluka sejak invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari 2022.
Radikin Ia menuding, pemerintah Rusia telah menghabiskan lebih dari 40 persen pengeluaran publik untuk pertahanan dan keamanan, sehingga memberikan “tekanan yang sangat besar” pada perekonomian negara.
Inggeris ris sendiri telah menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia, memberikan miliaran poundsterling dalam bentuk bantuan militer kepada Kyiv, serta pelatihan senjata dan pasukan.
PM Inggris Keir Starmer sudah menegaskan kembali dukungan “tegas” Inggris untuk Ukraina, setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024 menimbulkan kekhawatiran mengenai komitmen negara-negara Barat di masa depan untuk mendukung upaya perang Kyiv.
Radakin mengulangi komitmen bahwa Inggris akan mendukung Ukraina untuk “selama yang dibutuhkan”.“Itulah pesan yang harus diserap oleh Presiden Putin dan kepastian bagi Presiden (Ukraina) Zelensky,” katanya, sebagaimana dilansir AFP.
Jatuhkan drone Ukraina
Sementara itu dalam perkembangan terbaru, Rusia mengeklaim menjatuhkan 34 drone Ukraina yang menyasar Moskwa, Minggu (10/11), serangan terbesar ke ibu kta Rusia itu sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Feb. 2022.
Serangan tersebut, yang memaksa penutupan sementara tiga bandara Moskwa, melukai seorang perempuan berusia 52 tahun dan membakar dua rumah di Desa Stanovoye di wilayah Moskwa.
Sebaliknya ibu kota Ukraina Kyiv secara teratur menjadi sasaran serangan drone dan rudal Rusia, jauh lebih sering dibandingkan jumlah serangan terhadap Moskwa jauh lebih jarang terjadi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pertahanan udaranya telah menjatuhkan total 70 pesawat tak berawak Ukraina di enam wilayah, Minggu pagi antara pukul 04.00 GMT dan 07.00 GMT (11.00 WIB-14.00 WIB).
Sebanyak 34 drone ditembak jatuh di atas wilayah Moskwa dan sisanya di atas Bryansk, Orlov, Kaluga, Tula, dan Kursk. Di wilayah Moskwa, pejabat setempat menyebut, drone jatuh di distrik Ramenskoye, Kolomna dan Domodedovo.
Sebuah video yang dipublikasikan secara online oleh media Rusia menunjukkan sebuah rumah terbakar, tampaknya di distrik Ramenskoye.
Dalam serangan drone terbesar sebelumnya di atau dekat Moskwa pada September lalu, seorang perempuan terbunuh di Ramenskoye.
Perang Ukraina yang sudah berlagsung lebih dua tahun belu ada tanda-tanda mereda apalagi berakhir, bahkan melibatkan ribuan serdadu Korut yang dikirim untuk membela Rusia. (BBC/ns)