LAHAT – Selama tujuh tahun Amin Mulya, remaja berusia 15 tahun meanhan rasa sakit dari tumor tempurung otak yang dideritanya sejak usia 7 tahun.
Penyakit tersbeut tidak saja menggerogoti seluruh badannya, tumor itu juga menyebabkan Amin harus kehilangan pengelihatannya. Kini, ia pun tidak dapat berjalan.
Orangtua Amin, Sadarwan (52) dan Ruslaili (50), mengaku telah membawa anak keempatnya itu ke salah satu rumah sakit di Jakarta dengan memakai uang pribadi.
“Duit pribadi, belum ado samo sekali bantuan pemerintah,” kata Sadarwan, yang merupakan warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Senin (6/2/2017).
Meski hanya berprofesi sebagai petani, awalnya ia membawa putranya ke RSUD Lahat, sekitar 4 tahun lalu. Karena keterbatasan peralatan dan tenaga medis, RSUD Lahat mengeluarkan rujukan ke RSMH Palembang.
“Katek perkembangan di palembang, kami minta rujukan ke Jakarta. Tigo bulan dirawat rumah sakit Abdi Waluyo Jakarta, katek jugo hasil,” cerita Sadarwan.
Namun, karena sudah tidak ada biaya, Sudarwan pun memutuskan membawa pulang putranya, yang sudah tidak bisa apa-apa itu. Sejak saat itu, Sadarwan tidak pernah lagi memeriksakan putranya ke tenaga medis.
“Ini pakai BPJS,” sambung Sadarwan, saat membawa putranya ke RSUD Lahat.
Sementara Kepala Dinkes Lahat, dr Rasyidi Amri mengaku, sudah mengetahui ada penderita tumor tempurung otak itu. Bahkan, pihaknya sudah mengetahui jika Amin Mulya perna dibawa ke Jakarta.
“Alasan dana, terpaksa pulang dari Jakarta. Makanya kami bawa kembali ke RSUD Lahat, setelah sebelumnya diperiksa di puskesmas,” tandas Rasyidi, dikutip dari Okezone.