ANKARA – Turki mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerahkan Afrin di Suriah utara kepada pemerintah di Damaskus setelah mereka mengusir milisi YPG Kurdi.
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan pada hari Kamis bahwa Ankara akan mengambil alih kendali Afrin setelah merebut wilayah tersebut dari pasukan Kurdi.
“Kami tidak memiliki niat atau pemikiran untuk memberikannya pada rezim [Suriah],” kata Kalin dalam komentar yang disampaikan oleh TRT, lembaga penyiaran negara bagian.
Kalin mengatakan pusat kota Afrin akan “dibersihkan dari teroris dalam waktu yang sangat singkat”.
Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia mengatakan ribuan orang terus melarikan diri Afrin pada hari Kamis ke Nubul dan Zhara di daerah utara Aleppo, yang berada di bawah kendali pemerintah Suriah, di tengah serangan udara, tembakan artileri, dan ancaman invasi darat yang akan segera terjadi.
Dua belas orang terbunuh dan 60 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir di kota Afrin dan pinggiran kota.
Dilansir Aljazeera, sumber Kurdi mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan meningkat karena banyak korban luka dalam kondisi kritis.
“Staf kami melakukan yang terbaik, tapi kamar kami dipenuhi ratapan terluka dan orang-orang kesakitan, karena kami kekurangan beberapa persediaan medis,” kata Dr Joan Shitika, kepala rumah sakit kota Afrin, kepada kantor berita DPA.