Ustadz Das’ad:   Puasa untuk angkat kualitas diri

0
115

KUALITAS diri sosok muslim yang ditempa sebulan penuh  saat berpuasa menahan diri dari godaan, lapar dan dahaga di Bulan Suci Ramadhan,  hendaknya performa imannya lebih baik lagi dari hari hari sebelumnya.

Da’i kondang Das’ad Latif mengemukakan hal itu saat menyampaikan tausyiah Ramadhan pada acara bukber yang digelar oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS), Badan Pengelola dan warga di Rusun Kalibata City, Kel. Rawajati, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Maret, 2025.

Hadir  a.l. Walikota Selatan, Munjirin S.Sos, M. Si, Camat Pancoran Alamsah, Ketua P3SRS  Kalibata City, Hj. Musdalifah Pangka, GM  Badan Pengelola Rusun Kalibata City, Martiza Melati, sejumlah warga dan komunitas setempat.

Bukber bertemakan: “Raih Kemenangan di Bulan Ramadhan dengan memperbanyak sedekah dan pererat silaturrahmi”  diisi paduan suara anak-anak yang melantunkan lagu lagu kerohanian Islam dan tim angklung ibu ibu.

Ustadz Das’ad menganalogikan perilaku “hitam putih” antara ular yang berpuasa saat berganti kulit dan ulat saat bertransformasi menjadi kepompong sebelum berubah menjadi kupu kupu.

Ular dan ulat juga puasa

Sosok dan tabiat (jahat) ular serta sebutannya  sebelum dan sesudah puasa, kata ustadz Das’ad,  tetap sama, sebaliknya, ulat berganti menjadi kepompong sebelum tampil sebagai kupu kupu yang bentuk serta gerakannya  indah, makanannya pun  berganti dari pucuk dedaunan ke saripati bunga.

Menurut catatan, ular tidak makan dan minum saat proses penggantian kulit (ecdysis) selama beberapa hari atau pekan tergantung speciesnya, iklim dan faktor lingkungan, begitu pula ulat saat bertransformasi menjadi kepompong (pupa).

“Jadi kalau orang setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, kualitas dirinya tidak lebih baik, berarti sama dengan ular, “ kata Ustadz Das’ad berseloroh.

Khusus pada ibu ibu, Ustadz Das’ad meminta agar di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini dan ke  depannya, meninggalkan kebiasaan bergibah atau bergosip serta lebih banyak melakukan sedekah, menjauhi sifat kikir  agar Allah membersihkan segala dosa yang diperbuat sebelumnya.

“Orang yang kikir  pun, senang dengan orang dermawan, “ ujarnya.

Sementara Ketua P3SRS Rusun Kalibata City, Hj. Musdalifah menyebutkan, bukber kali ini yang merupakan ajang silaturrahmi dengan warga,  sudah ke-12 kali berturut-turut yang digelar di Rusun Kalibata City.

Bukber juga diisi pemberian santunan 3.000 paket sembako untuk anak yatim piatu, panti asuhan dan karyawan outsourcing serta  masyarakat sekitarnya.

Harapan penulis, silaturrahmi yang pada gilirannya diharapkan dapat membuka ruang dialog antara P3SRS, Badan Pengelola dan berbagai unsur warga se-Kalibata City termasuk yang “berseberangan” sekali pun hendaknya terus dibangun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here