5 Kiat agar UMKM Punya Bisnis Berkelanjutan

0
231
Ilustrasi pelaku UMKM. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA – Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Septriana Tangkary, membagikan lima kiat kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu mereka memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Menurut Septriana, tips pertama adalah memastikan bahwa UMKM dapat mempertahankan kualitas produk dan layanan yang optimal.

“Dalam hal ini, UMKM harus berusaha untuk tidak mengurangi kualitas produk dan layanan mereka,” katanya di Jakarta, Selasa (14/3/2023), dilansir dari Antara.

Septriana menjelaskan, dengan menjaga kualitas produk dan layanan yang prima, reputasi dan citra UMKM dapat meningkat di masyarakat, bahkan dapat memperluas jangkauan pasar.

Produk dan layanan dari UMKM perlu ditingkatkan melalui inovasi dan pengembangan yang melibatkan pelanggan, sehingga produk dan layanan UMKM terus berkembang.

Kiat kedua adalah menyiapkan pengelolaan keuangan yang baik dan memanfaatkan digitalisasi untuk mendukung bisnis berkelanjutan UMKM.

“Pengelolaan keuangan yang baik meliputi peningkatan kapasitas pelaku UMKM dalam hal literasi keuangan dan literasi digital,” ujarnya.

Dengan demikian, pelaku UMKM dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnis dengan bantuan digitalisasi.

Kiat ketiga, UMKM perlu memanfaatkan segala bentuk media pemasaran digital agar dapat meningkatkan jangkauan pasar.

Septri menyarankan bahwa dengan memaksimalkan pemasaran digital, UMKM dapat mencapai lebih banyak pasar, termasuk melalui grup-grup WhatsApp, media sosial, dan marketplace, sehingga pemasaran akan lebih efektif.

Kiat selanjutnya untuk membuat UMKM berkelanjutan adalah pemilik usaha harus terus membangun jejaring. Septri menyatakan bahwa pembangunan jejaring dalam bisnis dapat membantu membuka akses pasar dan modal serta memperkuat rantai pasok untuk distribusi produk dari UMKM.

Kiat terakhir yang juga penting bagi UMKM untuk memenuhi prinsip berkelanjutan adalah UMKM harus bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan.

“Seperti contohnya, ketika menjual kopi, UMKM sebaiknya menggunakan kemasan dari kertas daripada plastik,” tuturnya.

Dengan demikian, selain memberikan pengemasan yang baik dan menarik, UMKM juga memberikan dampak positif pada lingkungan.

Menurut laporan ASEAN Investment Report pada September 2022, Indonesia memiliki 65,46 juta pelaku usaha UMKM yang memberikan kontribusi sebesar 60,3 persen terhadap PDB nasional.

Namun, hanya sekitar 30 persen dari total UMKM yang telah bergabung dalam ekosistem digital hingga 2022, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM.

Untuk memastikan UMKM Indonesia berkembang dan memiliki bisnis yang lebih berkelanjutan pada tahun 2024, Indonesia bertujuan untuk mencapai target sebanyak 30 juta UMKM digital.

Advertisement div class="td-visible-desktop">