JAKARTA (KBK) – Ketika gelombang aksi unjuk rasa 4 November mulai bergerak menuju Balai Kota, serombongan ibu-ibu berpakaian putih dengan topi lebar mulai berdiri sambil mempersiapkan kantong plastik besar. Tak lama kemudian mereka mengatur posisi, berdiri di pinggir jalan Medan Merdeka Timur depan Gedung Galeri Nasional.
Bukannya menerikan yel yel demo, mereka justru meneriakkan imbauan agar peserta aksi unjuk rasa supaya membuang sampah pada kantong plastik hitam besar yang mereka pegang.
“Kami bergerak turun ke demo ini hanya meminta pendemo untuk membuang sampah pada tempatnya,” ucap Ilda Safitri Korlap dari Geriliya Gerakan Ibu-Ibu Relawan Lenteng Agung, Jumat (04/11/16)
Dalam aksinya Ilda ditemani oleh 30 personil Geriliya lainnya yang tersebar di sejumlah titik konsentrasi pendemo antara lain di Masjid Istiqlal, Gamir dan Patung Kuda. Sebagai relawan yang bergerak di divisi kebersihan Ilda mempersilahkan jenis sampah apa pun untuk dimasukan ke dalam kantongnya, bagi Ilda kebersihan merupakan hal utama. Uniknya, mereka juga membawa poster dengan gambar orang membuang sampah. Namun, kata sampah diganti dengan “Hoax”.
“Sampah apa pun masukan saja. Saya membawa seribu dua ratus kantong plastik. Baru mulai saja sampah yang terkumpul sudah berkarung-karung,” jelas Ilda.
Ilda mengatakan usai demo sampah-sampah “koleksinya” akan diangkut oleh truk-truk Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang telah berkoordinasi dengan Ilda.
“Ini gerakan inisiatif tanpa ada yang paksa atau perintah,” ujar Ilda.
