RIO DE JANEIRO (KBK) – Beberapa kota di Brazil menggunakan drone (pesawat tanpa awak) untuk mendeteksi dan menghancurkan tempat berkembang-biaknya nyamuk Aedes aegypti yang mentransmisikan Virus Zika, Demam Berdarah (DBD) dan Chikungunya.
Virus Zika telah menyebabkan cacat lahir di Brazil yang membuat pemerintah federal mengintensifkan kampanye untuk mencegah penyakit tersebut dengan memeriksa dan mengasapi rumah-rumah tinggal dan bangunan pekantoran.
Pemerintah federal sampai saat ini sudah memeriksa sekitar 60 juta bangunan.
Menurut Menteri Kesehatan Sao Paulo Alexander Padilha, Drone adalah salah satu alat mutakhir yang digunakan di kota untuk melawan epidemi, yang telah menyebar di seluruh Amerika Latin.
Pihak berwenang juga telah menggunakan metode baru untuk mendiagnosa penularan dengan melakukan pengujian cepat.
Pihak legislatif, Mato Grosso juga telah menyetujui penggunaan drone untuk memerangi nyamuk.
Seperti dikutip dari Xinhua, Senin (22/2/2016), Drone tersebut dilengkapi kamera video, yang memungkinkan operator untuk melihat tempat perkembangbiakan potensial dari udara.
