SALATIGA – Dompet Dhuafa menginisiasi kantin kontainer yang berada di dalam kampus UIN Salatiga, Jawa Tengah. Diinisiasi dari 2016 lalu, kantin yang sejarahnya dari mahasiswa untuk mahasiswa guna mencetak beasiswa agar dapat lulus kuliah dengan nilai terbaik.
Seperti dikatakan oleh Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Zaini Tafrikhan, sejarahnya ini untuk beasiswa di UIN.
“Program ini tidak kita berikan secara cash tapinya, namun diinfokan juga kepada teman-teman kampus agar skill enterprenurnya lebuh terasah,” ucap Zaini kepada awak media di lokasi, Rabu (31/5/2023).
Meskipun nanti kepengurusan kantin kontainernya sudah lulus namun orang-orang yang menggantikan awalnya di assessment terlebih dahulu namun masih dalam supervisi Dompet Dhuafa.
“Kita juga awalnya melakukan assessment terlebih dahulu, untuk teman-teman yang kurang mampu sampai hri ini jika kepengurusan berganti namun tetep dalam supervisi kita,” sambung Zaini.
Kantin yang diisi oleh 3 orang pengurus dan 1 orang Ibu kantin, selalu ramai dipenuhi oleh mahasiswa ataupun dosen yang ikut makan di lokasi. Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah UIN Salatiga, Achmad Maimun menjelaskan anak-anak Mahasiswanya ini mempunyai daya juang (struggle) yang tinggi.
“Karena waktu awal-awal berdiri hanya dapat 100 ribu per anak namun sekarang sudah sampai 900 ribu dan sudah saving 2,5 persen untuk zakat juga,” ucapnya.
Harapan dari kami yaitu adanya pengembangan juga di tempat lain karena karena bisa membantu finansial dan secara sisi enterpreneur juga makin baik.
Kantin yang murni dari dana zakat produktif ini pada intinya di setiap generasi yang ikut masuk kriteria Dompet Dhuafa yang kurang mampu namun mau dan ingin keluar dari ketidakmampuan tersebut.
“Dan untuk total PM yang sudah mendapatkan beasiswa sudah sekitar 30an orang,” ucap Zaini.
Kordinator kantin kontainer, Busro mengatakan untuk masalah pendapatan untuk omset kotornya saja bisa mencapai 20 juta per bulan, kemudian untuk pembagiannya disisihkan per orang mendapat 1-2 juta, dengan ditambah dana pengembangan 10 persen dan sisanya menggunakan sistem bagi hasil.
