Menyambut Hari Ibu, Dompet Dhuafa Adakan Seminar Gerakan Waspada Hutang untuk Kaum Perempuan

Dalam menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2019, Dompet Dhuafa menyelenggarakan Seminar Gerakan Ibu Waspada Hutang di Bekasi dan Bogor. Hal ini untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya pinjaman online ilegal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kaum perempuan lebih banyak mengalami masalah dengan financial technology (fintech) yang tidak terdaftar oleh asosiasi. Menurut Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Togam L Tobing, mereka menggunakan pinjaman online tersebut untuk hal yang konsumtif.

Koordinator Layanan Mustahik Dompet Dhuafa, Rifky, menyampaikan hal senada. Ia menuturkan beberapa waktu ini pengaduan soal hutang semakin meningkat, terutama orang yang terjerat pinjaman online.

“Pengaduan mengenai gharimin atau orang yang berhutang ini meningkat mencapai dua banding sepuluh dari layanan mustahik, rata-rata terjerat oleh pinjaman online, “ ujarnya saat memberi sambutan pembukaan pada Seminar Gerakan ibu Waspada Hutang di Bogor, Rabu (18/12).

Rifky berharap melalui seminar ini yang bertepatan dengan momentum Hari Ibu, dapat mencegah dampak dari merebaknya pinjaman online dan mengarahkan kaum Ibu untuk senantiasa meningkatkan peran penting dalam keluarga dan masyarakat.

Dalam mengedukasi masyarakat terkait financial technologi, Dompet Dhuafa menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan, yakni praktisi pengelolaan dana masyarakat, pusat bantuan hukum, dan pemateri fiqh muamalah untuk memberikan peninjauan terkait hutang-piutang dalam pandangan agama.

Ibu Yuyun salah seorang peserta mengaku belum pernah terjerat dalam pinjaman online, namun banyak tetangga yang terdampak oleh masalah tersebut. Setelah mengikuti kegiatan ini, Ia pun ingin turut membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan finansial dan membawa perilaku positif.

Direktur Dakwah dan Budaya Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, menyampaikan sudah sepatutnya Hari Ibu ini menjadi momentum terbaik dalam mengembalikan peran penting seorang ibu.

“Ibu adalah tiang negara. Sentuhan kasih sayang dan kelembutan ibu dalam membentuk sikap dan perilaku seorang anak menjadi ukuran karakter pemimpin bangsa masa depan,” ujarnya.