JAKARTA – Pelaksana tugas Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Lovely Daisy mengatakan bahwa anak yang sudah terlanjur stunting harus terus distimulasi agar otaknya tetap berkembang dengan baik.
Ia menjelaskan anak yang sudah terlanjur terjadi gangguan pertumbuhan seperti stunting, bukan hanya fisiknya yang bermasalah, tetapi otaknya juga pasti mengalami gangguan sehingga perlu terus distimulasi dan dipantau gizinya.
“Jadi tetap dipantau pertumbuhannya, kemudian gizi tetap diberikan sesuai dengan status gizinya, dan dilakukan stimulasi terhadap perkembangannya, supaya otak tetap berkembang, meski tubuhnya sudah terlanjur tidak berkembang optimal,” ujarnya.
Dia menambahkan, Kemenkes selama ini terus berupaya meningkatkan intervensi spesifik dengan langsung menyasar keluarga berisiko stunting mulai dari sebelum hamil, saat hamil, sampai ke kelahiran bayi, balita, hingga imunisasi.
Ia memaparkan intervensi spesifik ini memang sebagian ada yang sudah mencapai target, sebagian lagi ada yang belum, salah satunya yakni pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, 18,5 persen dari bayi lahir itu sudah pendek, sehingga intervensi perlu terus dilakukan sebelum bayi lahir.
“Mesti terus diintervensi pada remaja, calon pengantin, ibu hamil harus periksa hamil secara rutin minimal enam kali, minum tablet tambah darah, ibu hamil yang kurang energi kronis diberikan makanan tambahan,” kata dia, dilansir Antara.