spot_img

Promo Tank: Siapa Mau Beli?

PERANG di satu sisi adalah tragedi bagi umat manusia, bayangkan saja, sejak invasi Rusia ke Ukraina 24 Feb. 2022 lalu, kedua belah pihak dilaporkan telah kehilangan 100-ribu tentara, belum lagi ribuan nyawa warga sipil yang terenggut sia-sia.

Jumlah kerugian tak hanya menyangkut nyawa, juga yang cacat permanen, plus kerusakan prasarana dan sarana publik, dan belum lagi menciptakan ratusan ribu pengungsi.

Namun di sisi lain, perang menciptakan panen bagi industri, pialang dan jasa keuangan yang bergerak di bidang persenjataan.

Saat ini, pasukan Ukraina yang kewalahan bertahan dari gempuran raksasa militer Rusia di sepanjang 1.000 Km tapal batas yang sewaktu-waktu jadi medan perang, meminta bantuan dari AS dan Barat terutama tank-tank.

Selama ini, Ukraina dengan jumlah tank yang terbatas dan juga tergolong lawas seperti T-72 warisan Uni Soviet, harus menghadapi tank-tank Rusia jenis sama yang berkali lipat jumlahnya dan juga tank-tank baru Rusia seperti T-90 da T-14 Armata.

Berkat aliran alutsista Barat seperti drone serang Bayrakhtar-2 buatan Turki, artileri roket HIMARS, rudal anti pesawat NLAW (buatan Inggeris), rudal panggul anti tank Javelin dan anti pesawat Stinger (semua eks-AS), pasukan Ukraina masih mampu mencuri-curi kemenangan.

Untuk melakukan ofensif balik, Ukraina memerlukan  minimal  300-an unit tank tempur utama (Main Battle Tank -MBT), 700 panser dan 500 pucuk meriam yang usulannya semula ditolak NATO karena berbagai pertimbangan, walau akhirnya dikabulkan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz akhirnya menyetujui, pada tahap pertama   untuk mengirim 14 unit tank Leopard yang dioperasikan Polandia.NATO juga bersedia mengirimkan seluruhnya 312 aneka MBT, termasuk juga kemungkinan Korea Selatan ikut mengirimkan tank K-2 Black Panthernya.

Tank-tank yang harga per unitnya mulai dari empat jutaan sampai delapan juta dollar AS (Rp 58 miliar sampai Rp124 miliar) rencananya akan dikirimkan bertahap untuk menciptakan daya pukul lebih besar bagi pasukan Ukraina untuk menghadapi tank-tank tentara Beruang Merah, Rusia.

Tank-tank atau alutsista yang sukses memberikan kontribusinya di medan perang atau palagan dianggap “combat proven” atau sudah teruji keandalannya, sehingga ke depannya bakal lebih banyak calon pembeli yang meliriknya.

 

Tank Unggulan

Tank Leopard 2 (seri terbaru 2A4 sampai 2A7) dengan harga per unit sekitar 5,74 juta dollar AS (sekitar Rp88,9 miliar) yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei, Jerman sejak 1979 saat ini sudah digunakan belasan satuan di dunia termasuk TNI-AD.

Dengan berat 62,3 ton, panjang 9,97M, lebar 3,75 M dan tinggi 3,0 M serta diawaki empat orang, Leopard yang dipersenjatai meriam smoothbore kal. 120mm dan dua senapan mesin 7,62mm berdaya jelajah 550 Km dan kecepatan 72 Km per jam.

Leopard termasuk tank generasi ke-3 (dengan perlindungan bagi awaknya) yakni baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler serta komponen keramik, juga dilengkapi engan alat bidik dan penginderaan  malam.

Sementara AS menjanjikan tank M1A2 Abrams yang dikembangkan oleh Chrysler Defence Group (sekarang General Dynamic Land Systems) sejak 1980-an dengan harga 6,21 juta dollar AS (sekitar Rp96,2 miliar per unit.

Tank yang digunakan dalam Perang Teluk tersebut berbobot 62,3 ton, panjang 9,77M, lebar 3,66M dan tinggi 2,44M, daya jelajah 545 Km dan kecepatan 72 Km per jam  serta dipersenjatai dengan kanon kaliber 105mm dan senapan mesin 12,7 mm.

Abrams yang digerakkan multi fuel diesel diperkuat dengan perisai chobham, RH armour, baja diperkuat lapisan (depleted) uranium  dan mesh platting.

Tank Inggeris

Sedangkan Ingeris menawarkan MBT Challenger 2 yang dikembangkan oleh Vickers Defense Systems berbobot 62.5 ton, panjang 8,3 M , lebar 3,5M dan tinggi 3,04 M berdaya jelajah 450 Km dan kecepatan 59 Km per jam. Harga per unitnya 7,2 juta dollar AS (Rp111,6 miliar).

Dipersenjatai dengan kanon l30A1 kaliber 120mm dan sepasang senapan mesin kal. 7,62mm, Challenger 2 yang digerakkan oleh diesel Perkins CV-12 juga dilindungi lapisan Chobham dan pelindung rahasia lainnya.

Sementara ujung tombak pasukan Rusia yang dihadapi Ukraina terdiri dari tank-tank T-72 warisan Soviet dan tank-tank baru T-90 dan T-14 Armata.

Tank T-14 Armata yang mulai dioperasikan pada 2019 berbobot lebih ringan yakni 48 ton, panjang 8,7 M, lebar 3,5M dan tinggi 3,3M, berawak tiga orang,  berdaya jelajah 500 Km dan kecepatan 80 Km per jam dan dibandrol dengan harga Rp88,3 miliar.

Dipersenjatai dengan kanon kal. 125mm dan senapan mesin 12,7mm, Armata digerakkan mesin turbo diesel dan badannya a.l dilindungi lapisan aktif afganit, dual reactive malachite.

Tank Rusia lainnya yang digunakan di palagan Ukraina adalah T-90 yang berbobot 41,5 ton, panjang 9,53M, lebar 3,59M dan tinggi 2,23 M diawaki tiga orang serta dilengkapi dengan meriam 125mm dan senapan mesin 12,7mm.

Tank yang dioperasikan sejak 2015 itu digerakkan oleh mesin diesel dengan daya jelajah 460 Km dan kecepatan sampai 80 Km per jam.

Peran tank untuk memenangkan perang di era now tergantung dengan kombinasi alutsista lainnya, apalagi sekarang juga muncul ancaman dari drone serang dan berbagai persenjataan anti tank (roket, rudal panggul etc.)

Namun kehadiran tank-tank yang memiliki daya gerak, daya kejut dan daya penghancur tinggi masih dibutuhkan sebagai ujung tombak penyerangan termasuk untuk melindungi satuan infantri.

Pamor tank yang bisa menembus medan-medan off-road yang sulit, moncer pada PD-I saat digunakan tentara Jerman menerobos parit pertahanan Perancis di sepanjang Linie Maginot.

Namun tank tanpa dukungan kekuatan udara bakal mudah dimangsa pesawat-pesawat musuh seperti terjadi pada Perang Enam Hari (1967), Perang Yom Kippur (1973) antara Arab – Israel dan Perang Teluk antara Irak dan AS (tahun ’90-an).

Intinya, dibutuhkan anggaran sangat fantastis bagi pengadaan tank dan jenis alutsista lain yang mahal-mahal harganya karena menyangkut high-tech.

Damai dan bernegosiasi adalah cara termurah untuk mencapai solusi selain menghemat biaya, juga mengirit nyawa manusia!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles