Trump Vs Putin

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin urung bertemu di Budapest untuk membahas perang Ukraina karena Rusia menolak usulan gencatan senjata yang digagas Trump (foto: dok.ist)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menunda rencana pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, karena negosiasi  perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih tiga tahu itu “jalan di tempat”.

CNBC melaporkan (23/10), penundaan KTT kedua pemimpin negara adi daya itu terjadi dipicu penolakan Moskow terhadap usulan gencatan senjata yang disampaikan Trump.

Trump menilai, hampir tidak ada kemajuan dalam upaya diplomatik dengan Putin, juga mengatakan pembatalan pertemuan itu karena minimnya kemajuan dalam upaya diplomatik dengan Putin, dan “waktu yang tidak tepat”.

“Sejujurnya, satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah, setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, selalu baik. Tapi setelah itu tidak ada kemajuan. Sama sekali tidak ada kemajuan,” ungkap Trump, dikutip Reuters.

“Saya membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin, rasanya kurang tepat , tetapi kami akan melakukannya di masa mendatang,” imbuh Trump.

Pembatalan pertemuan Trump-Putin dilakukan saat ASmengumumkan sanksi baru yang menargetkan ekspor minyak ke perusahaan minyak Rusia,  Lukoil dan Rosneft.

Sanksi baru itu disebut sebagai upaya Trump untuk menekan operasi militer berkelanjutan Rusia di Ukraina dan berharap sanksi tersebut hanya bersifat sementara.

“Sejalan dengan penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang, Depkeu AS mengenakan sanksi kepada dua perusahaan minyak yang mendanai mesin perang Kremlin,” ungkap Menkeu AS, Scott Bessent.

Selama kampanye pilpres tahun lalu, Trump sesumbar hanya butuh 24 jam untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina, namun setelah 10 bulan menjabat, Trump semakin frustasi karena tak ada kemajuan berarti.

Trump, Minggu lalau (19/11) juga mendesak Rusia untuk “membekukan” perang di sepanjang garis pertempuran saat ini.

“Yang saya katakan: mereka (Rusia-Ukraina) harus berhenti sekarang juga di garis pertempuran. Pulang!, berhenti membunuh orang, dan selesaikan semuanya,” kata Trump.

Garis depan pertempuran kedua negara saat ini membentang melintasi wilayah Donbas, sebuah pusat industri yang telah bertahan dari sebagian besar pertempuran.

“Biarkan saja wilayah itu dipangkas sebagaimana adanya. Wilayah itu sudah dipangkah sekarang, saya rasa 78 persen wilayahnya sudah direbut Rusia. Biarkan saja seperti sekarang, mereka bisa merundingkannya nanti,” ujar Trump.

Didukung Uni Eropa

Ukraina dan negara-negara Eropa menyatakan sangat mendukung usulan Trump untuk segera menghentikan perang, dan “garis depan” saat ini harus menjadi titik awal negosiasi.

Namun Trump menilai, taktik Rusia mengulur-ulur waktu Rusia telah berulang kali menunjukkan bahwa Ukraina adalah satu-satunya pihak yang serius menginginkan perdamaian.

“Kita semua dapat melihat bahwa Putin memilih kekerasan dan kehancuran,” demikian pernyataan bersama Uni Eropa.

Sebaliknya, Rusia menegaskan bahwa Putin tidak akan menyetujui usulan terbaru untuk menghentikan perang. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan, Rusia konsisten dengan posisinya.

Perang Rusia di Ukraina sudah berjalan lebih tiga tahun sembilan bulan sejak invasi Rusia ke negara tetangganya itu 24 Feb.’22, menelan ratusan ribu korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak . (INBC/Reuters/ns)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here