JAKARTA – Perwakilan 50 Doktor asal Indonesia alumni perguruan tinggi Jepang, pekan lalu sudah melakukan pertemuan kembali dengan Pimpinan Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa dan Jejaring dalam rangka mengkongkretkan kerjasama antara Himpunan Doktor alumni Jepang yang tergabung dalam Sakura Integra dengan Dompet Dhuafa.
Seperti yang disampaikan DR. Eng. Bayu Indrawan kepada KBK, Selasa (23/6/2015), pertemuan pekan lalu menyepakati Sakura Integra akan membuat proposal konkret untuk memperkuat kerjasama tersebut.
“Saat ini sedang disiapkan proposal konfrehensif untuk mengkongkretkan sinergi Sakura Intergra dan Dompet Dhuafa untuk membangun Indonesia,” jelas Doktor Bayu.
Sebelumnya perwakilan 50 Doktor alumni perguruan tinggi Jepang itu Rabu (20/05/2015) mendatangi pimpinan Dompet Dhuafa di Philanthropy Building, Jakarta, menyampaikan niatnya untuk ikut membangun Indonesia. .
“Sebagian teman-teman sudah berada di Indonesia, sebagian lagi masih di Jepang dan beberapa negara lain, ada yang tengah menyelesaikan studi ada yang terikat kerja. Tapi pada prinsipnya kami sudah kompak dan seniat untuk berkontribusi membangun negeri sendiri,” kata Bayu saat itu.
Alumni Doktor Jepang yang kebanyakan berlatar belakang teknik ini, membentuk organisasi yang bernama Sakura Integra, Maret 2014. Organisasi ini dibentuk di Jepang, sesuai acara pertemuan Pemuda dan Pelajar Indonesia di Tokyo.
Para Doktor ini sepakat untuk berkontribusi di Indonesia dengan membentuk program organisasi berdasarkan kompetensi yang dimiliki. Program Pertama, SakuraEdu, yang konsentrasi kepada peningkatan pendidikan. Kedua, SakuraTech yang kosentrasi pada pengembangan teknologi.
Ketiga, SakuraCons yang menyediakan tenaga ahli untuk memberikan pemecahan masalah dan perancangan teknis yang dibutuhkan di Indonesia. Keempat, SakuraR&D, yang melakukan riset untuk pengembangan pengetahuan dan produk teknik terbarukan untuk digunakan rakyat Indonesia.