JAKARTA – Beras adalah pokok yang tidak bisa lepas dari masyarakat Indonesia, karena nasi menjadi makanan utama yang sangat sulit ditinggalkan.
Tapi apakah Anda pernah merasakan makan nasi basmati? Nasi yang berasal dari beras basmati adalah jenis beras yang awalnya dibudidayakan di India dan Pakistan, dan biasa digunakan untuk membuat nasi briyani.
Dibandingkan dengan beras putih biasa, beras basmati memiliki ukuran yang lebih panjang dan pipih. Dibalik bentuknya yang sedikit berbeda dengan beras putih biasanya, beras basmati memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan.
Dari segi kandungan nutrisi, beras basmati secara umum kaya akan kandungan karbohidrat dan kalori sama halnya dengan jenis beras lainnya.
Selebihnya, beras basmati tersusun atas mikronutrien seperti asam folat, tiamin (vitamin B1), dan selenium.
Dilansir hellosehat.com, berdasarkan informasi gizi dari U.S Department of Agriculture, 100 gram (g) beras basmati (putih) memiliki komposisi gizi yakni:
Protein: 3,52 g
Energi: 148 Kalori (Kal)
Karbohidrat: 32.39 g
Serat: 0,7 g
Zat besi: 15,8 miligram (mg)
Lemak: 0 g
Kalium: 42 mg
Kalsium: 14 mg
Sementara itu, beras basmati cokelat mengandung lebih banyak kalori, karbohidrat, dan serat, tetapi tetap kaya protein, vitamin, mineral dan tanpa lemak.
Beras basmati putih maupun cokelat juga mengandung berbagai mineral seperti zat besi, kalium, seng, dan fosfor.
Adapun manfaat beras basmati untuk kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan jantung
Beras basmati putih memiliki kandungan arsenik yang lebih rendah dibandingkan dengan beras lainnya.
Arsenik adalah logam kuat yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Beras basmati cokelat kemungkinan memiliki kadar arsenik yang lebih tinggi sebagaimana beras berwarna cokelat pada umumnya.
Selain kandungan arsenik dalam beras yang rendah, kandungan serat pada beras basmati juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Kedua kondisi tersebut bisa mengarah pada penyakit jantung.
2. Mengontrol kadar gula darah
Beras basmati adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik bagi setiap orang.
Seperti disebutkan dalam studi Food Chemical, beras basmati cokelat memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih.
Artinya, proses pencernaan beras menjadi glukosa berlangsung lebih lambat sehingga bisa menjaga kadar gula darah agar tidak cepat naik.
Berkat khasiat tersebut, beras basmati pun lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Sementara untuk Anda yang sehat, beras basmati bisa membantu mencegah risiko diabetes tipe 2.
3. Mencegah konstipasi
Kurangnya asupan serat pada tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah konstipasi.
Kandungan serat pada basmati dapat membantu mengoptimalkan kebutuhan serat harian sehingga Anda terhindar dari sembelit.
Jenis serat yang terkandung dalam beras basmati adalah serat yang mudah larut. Alhasil, serat bisa membantu memecah makanan sampai lebih halus di saluran cerna.
Untuk memperoleh manfaat serat yang lebih maksimal, Anda bisa makan beras basmati cokelat.
4. Mengurangi risiko kanker
Jika Anda memilih beras basmati sebagai sumber karbohidrat harian, Anda bisa memperoleh manfaat lebih.
Dibandingkan beras lainnya, beras basmati terbentuk dalam gandum utuh sehingga kandungan seratnya lebih tinggi.
Mengonsumsi menu makanan yang berserat tinggi dapat mengurangi risiko munculnya kanker kolorektal yang menyerang usus besar dan rektum.
Selain itu, selenium yaitu zat antioksidan pada beras basmati juga dapat mencegah terjadinya kanker yang disebabkan oleh kerusakan DNA sel.
5. Mengoptimalkan kerja otak
Beras basmati mengandung tiamin yang merupakan vitamin B1. Jenis vitamin dalam beras basmati ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak.
Jika Anda kekurangan vitamin B1 bisa meningkatkan risiko demensia. Nah, konsumsi 100 gram beras basmati setidaknya dapat mencukupi 22% kebutuhan vitamin B1 harian Anda.



