spot_img

Sering Mutasi, Virus Omicron Disebut Semakin Lemah

JAKARTA – Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio mengatakan virus SARS-CoV-2 Omicron semakin lemah akibat seringnya bermutasi.

Dia menambahkan, hanya empat sampai lima persen dari mutasi itu yang dapat membuat virus tersebut lebih fit. Dalam hal ini virus lebih bisa menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungan baik itu obat maupun antibodi.

“Yang empat sampai lima persen itu yang harus kita hadapi,” tuturnya.

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman itu menuturkan virus tersebut bereplikasi guna memperbanyak diri, namun dalam proses ini bisa saja terjadi kesalahan penyalinan materi genetik dari virus itu sendiri. Kesalahan itu, kata dia, bisa kecil bisa juga besar.

Adapun penyalinan itu terjadi ketika virus masuk ke orang baru. Amin berujar bahwa semakin banyak orang yang terinfeksi virus tersebut, maka semakin besar kemungkinan virus itu bermutasi.

“Jadi kalau kita bisa mencegah masuk ke host yang baru maka replikasi itu bisa dikurangi,” tuturnya, dilansir CNNIndonesia.

Lebih lanjut, Amin menjelaskan 45 persen mutasi virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus itu mati, 30 persen menyebabkan virus bertambah lemah, dan 25 persen mutasi tidak menyebabkan perubahan apapun.

Oleh karena itu, Amin menekankan agar masyarakat melakukan upaya perlindungan diri agar virus tidak masuk ke tubuh dan terus bereplikasi.

 

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles