Bahaya Hasad! Penyakit Hati Perusak Amalan, Wajib Dijauhi

0
151
Ilustrasi hasad. (Foto: freepik)

JAKARTA – Perilaku hasad, yang merupakan keinginan untuk melihat orang lain kehilangan nikmat yang mereka miliki, harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Hasad dapat merusak hubungan antarmanusia dan membawa dampak negatif yang lebih luas.

Oleh karena itu, penting untuk berusaha menghindari hasad demi menjaga kemurnian hati dan memperkuat iman. Bahaya dari hasad dan larangannya telah banyak dibahas dalam Al-Qur’an dan hadis. Salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim berbunyi:

“Janganlah kalian saling mendengki (hasad). Janganlah kalian saling memutuskan hubungan. Janganlah kalian saling membenci. Janganlah kalian saling memperdaya, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”

Dengki kepada orang lain, baik karena kesuksesan atau apa yang mereka miliki, dapat menyebabkan kita kufur terhadap nikmat Allah.

Ini terjadi karena perasaan tidak senang membuat kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain, padahal semua yang kita miliki adalah anugerah dari Allah yang sudah ditakar dengan tepat.

Jika pernah merasa dengki, segeralah perbanyak istigfar dan ingatlah semua nikmat yang telah diberikan Allah. Perbanyak rasa syukur seperti yang difirmankan dalam Al-Qur’an:

“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, ‘Sesungguh­nya jika kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS Ibrahim: 7)

Konsep Hasad dalam Islam

Dalam Islam, hasad berarti perasaan tidak senang atas nikmat yang diterima oleh orang lain dan berharap nikmat itu hilang dari mereka. Allah telah memperingatkan tentang bahaya hasad dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam surah Al-Falaq ayat 5:

“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Berbeda dengan gibah, hasad sering muncul pada orang yang merasa kalah wibawa, popularitas, pengaruh, atau pengikut dibandingkan dengan orang lain.

Ada pepatah Arab yang mengatakan, “Kullu dzi ni’matin mahsuudun,” yang artinya “setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki.”

Setiap manusia tidak terlepas dari hasad, tetapi ada yang bisa mengelolanya dan ada yang tidak. Siapa yang dirugikan jika kita memelihara hasad? Tentu diri kita sendiri, karena hasad dapat menghancurkan amal-amal kita.

Kisah Dengki Sahabat Nabi

Pada masa Rasulullah SAW, ada sahabat bernama Abdullah bin Ubay bin Salul yang memiliki hasad terhadap Nabi. Ia adalah tokoh munafik di Madinah dan iri karena kedudukan serta penghormatan yang diterima Nabi.

Awalnya, Abdullah bin Ubay direncanakan menjadi pemimpin Madinah, tetapi kedatangan Rasulullah mengurangi pengaruhnya. Abdullah pun mulai menaruh dendam dan sering memfitnah serta menjelekkan umat Islam dan Nabi.

Ketika Abdullah bin Ubay meninggal, anaknya meminta Rasulullah untuk menyalati jenazahnya. Dengan sifat Rasulullah yang tidak pendendam, Rasulullah mendatangi kediaman Abdullah.

Namun, saat Umar melihat perbuatan Rasulullah, ia berkata: “Wahai Rasulullah, kenapa mau menyalatkan Abdullah bin Ubay? Padahal dia adalah seorang yang munafik. Bukankah Allah melarang untuk menyalatkan orang-orang munafik?”

Rasulullah menjawab bahwa apabila ia mendapat pilihan dari Allah antara mendoakan atau tidak, maka pilihan beliau adalah berdoa untuk Abdullah bin Ubay.

Setelah Rasulullah menyalati jenazah Abdullah bin Ubay, turunlah ayat: “Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.” (QS At-Taubah:84)

Rasulullah Saw sering menasihati umatnya untuk menjauhi kedengkian. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda: “Tidak akan berkumpul iman dan dengki dalam hati seorang hamba.” (HR Nasa’i)

Bahaya Hasad

Beberapa bahaya hasad antara lain:

  • Hilangnya Berbagai Kebaikan

“Manusia selalu dalam keadaan baik, sepanjang ia tidak dengki mendengki.” (HR Thabrani No. 8079. Dihasankan oleh Al Albani)

  • Termasuk Sifat Kaum Yahudi

“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya.” (QS An-Nisa: 54)

  • Menyakiti Sesama Muslim

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 58)

  • Menyerupai Orang Musyrik

“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.” (QS. Ali-Imran: 120)

  • Ingkar terhadap Ketetapan Takdir Allah

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS Az-Zukhruf: 32)

Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita harus menjauhi hasad dan memperbaiki diri. Rasulullah berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan nafsuku dan dari keburukan orang yang hasad jika ia dengki”.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here