ROMA—World Food Programme (WFP) melaporkan, lebih dari 70 persen penduduk Korea Utara mengalami kekurangan pangan. Mereka juga mengalami kurang protein, lemak, vitamin dan mineral. Terlebih setelah bencana banjir yang melanda kawasan utara negara komunis ini.
WFP melansir, sudah 140 ribu orang yang mendapat bantuan makanan dari lembaga-lembaga kemanusiaan dunia. Namun demikian, masih dibutuhkan bantuan lebih banyak lagi mengingat musim dingin yang menjelang.
Ratusan ribu orang terdampak banjir ini. Angka ini sangat dimungkinkan terus bertambah. Warga yang terdampak banjir membutuhkan tempat tinggal, air bersih, pelayanan kesehatan, serta makanan. Demikian dilaporkan Badan PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan (UN-OCHA) yang disitat dari Thomson Reuters, Rabu (14/9/2016).
“Seluruh desa telah tersapu banjir bandang. Banyak keluarga yang kehilangan segalanya, termasuk kebun, dapur dan ternak mereka,” ujar Darlene Tymo, perwakilan WFP di Korea Utara.
Banjir yang datang sebelum musim panen ini mengancam ketahanan pangan warga. Mereka terancam paceklik. Provinsi yang dilanda banjir seperti Hamgyong Utara dan Ryanggang mengalami kondisi terburuk.
Data terakhir menyebutkan, lebih dari 35.500 rumah rusak, 2/3 nya bahkan hancur. Selain itu, 107.000 orang juga dievakuasi ke tempat pengungsian. Hingga Selasa (13/9) kemarin, 133 orang dinyatakan tewas dan 395 lainnya hilang.
