spot_img

Longsor Cimahi, Masjid Ambruk Picu Longsor Susulan

BANDUNG – Sebuah masjid ambruk menimbulkan longsor yang menutupi Sungai Cihaur dan membobol dinding rumah di seberang sungai di RT 1 RW 7, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Selasa (13/9/2016.

Atas peristiwa tersebut dilaporkan tidak ada korban, namun sungai yang tertimbun material berpotensi menimbulkan banjir dan memicu longsor susulan.

PR melansir, fondasi Masjid Mitra Ul-Ulum yang ambruk berupa tembok penahan tanah setinggi 14 meter dan selebar 13 meter. Selain sedikit tempat wudu dan halaman masjid, tak ada bagian dari masjid yang ikut ambruk. Di sebelah masjid terdapat benteng yang membatasi kavling perumahan, yang tampak sudah retak dan sewaktu-waktu bisa ikut ambruk.

Akibatnya, air Sungai Cihaur yang tak begitu deras mengalir melalui celah. Rumah kontrakan milik Ahmad Muldiana (38) menjadi jebol dan sejumlah rumah kontrakan lain mengalami retak. “Padahal, tembok yang ambruk ini belum setahun dibangun oleh pengembang di sebelah masjid,” kata Ahmad.

Menurut Priyono (35), penghuni salah satu rumah yang jebol, longsor terjadi Selasa (13/9/2016) sekitar pukul 7.00 WIB tapi berupa longsor kecil. Sekitar pukul 8.10 WIB, terjadi longsor besar yang menembus tembok dapur di belakang rumah. “Longsor yang besar terjadi pas saya mau mengantar anak sekolah. Dia habis dimandikan. Saya juga langsung keluar rumah masih pakai handuk,” katanya.

Sebelum longsor terjadi benteng masjid sudah mengalami retak. “Pagi ini enggak ada hujan, tapi kemarin malam memang ada hujan deras, sampai dua kali. Sekitar pukul 19.00 kemudian pukul 22.00 hujan deras lagi padahal sebelumnya sudah agak reda,” tuturnya.

Sejumlah petugas dari Pemkot Cimahi seperti Tim Kecebong dari Dinas Pekerjaan Umum, Tim Tagana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, maupun Tim Rescue UPTD Pemadam Kebakaran dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan langsung berupaya melakukan evakuasi material longsor.

Sementara masyarakat yang khawatir terkena longsor susulan bergegas memindahkan barang-barang ke tempat lain.

Kepala Seksi Drainase Kota Dinas PU Kota Cimahi Sambas Subagja mengatakan, normalisasi sungai dari material longsor diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Lokasi yang curam dan berada di permukiman padat penduduk membuat pembersihan longsor mesti dikerjakan secara manual.

“Kalau tidak hujan, debit air di sungai ini sebenarnya kecil. Namun, sekarang ini kan masih sering hujan, bahkan kemarin hujan deras. Itu yang kami khawatirkan, karena kalau hujan deras maka air di sungai pasti penuh. Belum lama ini malah ada orang yang hanyut di sungai ini. Makanya, sungai ini harus segera dibersihkan,” kata Sambas.

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles