SINTANG – Sebanyak 61 rumah warga Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat hanyut saat wilayah tersebut diterjang banir.
Camat Kayan Hulu, Yelmanus mengatakan tidak hanya itu saja, ribuan rumah lainnya masih terendam dengan ketinggian mencapai dua meter.
“Air naik dengan cepat dan aliran sungai sangat deras, akibatnya ada 61 rumah hanyut dan 4.007 kepala keluarga, rumahnya masih terendam,” kata , di Sintang, Selasa.
Dia mengatakan banjir besar terjadi sejak Sabtu (11/7/2020) selain mengakibatkan rumah warga hanyut, fasilitas umum lainnya rusak berat, bahkan ada jembatan putus.
“PLN sejak 10 Juli sudah tidak nyala, bahkan mesinnya terendam banjir. Mudah-mudahan PLN Ranting Sintang segera bisa memperbaiki mesin. Rumah mesin PLN terendam banjir sampai ke atap,” kata dia, dikutip Antara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang, Saragih, mengatakan ada enam kecamatan di daerah itu terkena banjir, yakni Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai, dan Sintang.
Data sementara 58 desa yang terendam, sedangkan di Kecamatan Kayan Hulu, satu jembatan gantung roboh dan satu “stegher” hanyut. Di Kecamatan Ambalau satu “stegher” hanyut.
Sejak Jumat (10/7), Pemkab Sintang menetapkan status tanggap darurat dengan dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Sintang Nomor 360/543/KEP-BPBD/2020 tentang penetapan status tanggap darurat bencana alam banjir, angin puting beliung, dan longsor di Kabupaten Sintang.