BOGOR – Sebagai kontribusi dalam penanganan pasien COVID-19 di Bogor, IPB University menyediakan 184 tempat tidur di Asrama Mahasiswa IPB untuk isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19. Pasien yang dapat ditampung di fasilitas ini adalah mereka yang tanpa gejala sampai yang bergejala ringan. Hal ini merupakan bentuk sumbagsih IPB University dalam membantu Pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini semakin meningkat. Pengelolaan pusat isolasi ini di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Dr Drajat Martianto, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University yang juga Pelaksana Harian (Plh) Rektor IPB University menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kepedulian IPB University bagi masyarakat. “Ini bentuk kepedulian IPB University karena ini masalah nasional dan tentunya masalah kita di Kota Bogor,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk saat ini, asrama yang akan digunakan untuk isolasi mandiri ini adalah asrama A5 yang memiliki kamar mandi di dalam, dan dapat digunakan mulai tanggal 5 Juli 2021. Satu kamar diisi maksimal dua orang dan tersedia 94 kamar atau 188 bed.
Kebetulan, lanjutnya, IPB University memiliki fasilitas yang bisa digunakan untuk membantu masyarakat Kota Bogor selain tentu untuk warga IPB University sendiri. Dengan demikian, inilah yang bisa diberikan oleh IPB University untuk mendukung semaksimal mungkin dengan sumber daya yang dimiliki.
“Saya kira ini merupakan bentuk kemitraan yang memang harusnya terjadi, pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat bisa bersatu padu, terutama di masa pandemi COVID-19. Ini komitmen yang dimiliki IPB University,” katanya.
Dikatakannya, saat ini IPB University juga memiliki cadangan asrama yang siap ditempati jika nanti diperlukan. IPB University telah menyiapkan Asrama A4 yang kapasitasnya lebih dari 200 bed. Jika masih kurang, maka Asrama Internasional Kembali akan digunakan, namun direncanakan untuk pasien yang memiliki gejala ringan sampai sedang.
“Harapannya nanti tidak digunakan karena pandemi dapat segera berakhir, tetapi kalau kondisinya adalah darurat, maka kemungkinan kita memerlukan itu,” pungkas Dr Drajat.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dalam kesempatan kunjungan peninjauan lokasi Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) di kampus IPB Dramaga yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri, (5/7) memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi IPB University yang telah berkomitmen membantu memutus rantai COVID-19. “Kita berharap, dengan upaya ini, penyebaran COVID-19 bisa kita tekan,” kata Dedie.
Ia menjelaskan, tempat isolasi ini nanti akan didampingi oleh tenaga kesehatan dan dokter. Dengan demikian, keadaan pasien dapat terkontrol dengan baik.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa biaya operasional seluruhnya ditanggung oleh pemerintah Kota Bogor. Namun demikian, penggunaan fasilitas ini tidak 100 persen untuk warga Kota Bogor, namun bisa digunakan juga oleh masyarakat sekitarnya (kabupaten) termasuk mahasiswa IPB University yang berasal dari berbagai daerah, sepanjang mengikuti prosedur yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno menjelaskan, fasilitas di pusat isolasi ini disiapkan untuk pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tidak bergejala sampai bergejala ringan, dengan catatan tidak memiliki penyakit komorbid. Dengan demikian, layanannya akan disesuaikan dengan kondisi pasien yang masih bisa berkegiatan secara mandiri.
“Diharapkan pasien bisa melayani diri sendiri. Pasien juga dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, atau belajar di samping juga berolah raga secara rutin,” katanya.
Fasilitas isolasi ini akan ditangani oleh empat dokter dan delapan tenaga kesehatan. Pasien yang dapat memanfaatkan fasilitas ini adalah mereka yang direkomendasikan oleh Puskesmas dan Poliklinik IPB University untuk mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor.