JAKARTA – Virus Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang tengah merebak di China, dan di Indonesia sendiri sudah ditemukan pada sejumlah anak, berdasarkan keterangan dari Kemenkes.
HMPV adalah penularan penyakit di bagian saluran pernapasan, yang biasanya menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, serta demam. HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada bayi, anak di bawah usia 5 tahun, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Virus ini ditemukan pada tahun 2001 namun dipercaya sudah bersirkulasi lama. Infeksi HMPV di negara sub tropis biasanya meningkat pada musim dingin, seperti yang terjadi di China pada bulan Desember lalu dengan kasus yang meningkat.
Orang yang terpapar HMPV biasanya memiliki gejala yang mirip dengan orang yang terkena flu, seperti batuk kering atau berdahak, pilek atau hidung tersumbat, demam ringan hingga tinggi, sakit tenggorokan, sesak napas, mudah lelah, dan kehilangan nafsu makan.
Pada kasus yang lebih serius, infeksi virus HMPV dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis.
Adapun langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus ini, diantaranya adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, menghindari menyentuh daerah wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di sekitar orang sakit, memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik, dan menerapkan pola hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup.
Masa inkubasi virus HMPV berkisar antara 3–6 hari setelah paparan, sementara gejala HMPV biasanya berlangsung selama 2–5 hari, tetapi pada beberapa orang gejala tersebut dapat bertahan lebih lama. Jika gejala berlangsung lebih dari 10 hari atau muncul tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, atau nyeri dada, segera konsultasikan dengan dokter.