Bencana Hidrometeorologi di Banten Telan 9 Korban Jiwa

0
195
Ilustrasi banjir lebak banten/ IST

SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten melaporkan bahwa bencana hidrometeorologi basah di wilayah Banten telah menyebabkan sembilan orang tewas.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, di Serang pada Kamis, menyebutkan bahwa korban jiwa berasal dari tiga kabupaten, yaitu Serang, Pandeglang, dan Lebak.

“Informasi yang saya dapatkan sampai kemarin itu sekitar sembilan orang,” kata Nana.

Nana menjelaskan, penyebab kematian para korban meliputi terseret arus banjir akibat curah hujan yang tinggi, tertimpa reruntuhan rumah, serta tertimpa pohon akibat angin puting beliung.

Salah satu kejadian terbaru di Kabupaten Serang, pada Senin (9/12/2024), mengakibatkan tiga orang terseret arus di Sungai Irigasi Baros, meskipun hujan turun hanya dalam waktu singkat.

Di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Nana menyatakan masih diperlukan bantuan peralatan evakuasi karena volume air yang terus meningkat. Sementara itu, banjir di Kecamatan Patia telah surut.

Untuk mencegah banjir meluas ke pemukiman, Nana menggarisbawahi pentingnya normalisasi sungai. Ia menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi belakangan ini menyebabkan debit air sungai meningkat hingga 30 persen lebih tinggi dari biasanya, memicu luapan air.

Banjir di Kabupaten Lebak disebabkan oleh luapan sungai Ciberang, Ciliman, dan Cilemer, yang mengalir hingga ke Kecamatan Patia dan Pagelaran di Kabupaten Pandeglang.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Labuan disebabkan oleh luapan Sungai Cipunten Agung, yang menerima aliran air dari Gunung Akarsari, Gunung Pulosari, dan Gunung Karang.

Kecamatan Mandalawangi, Pulosari, dan Cisata juga terdampak oleh aliran air dari pegunungan akibat hujan lebat, termasuk pada kejadian terbaru, Rabu (11/12/2024).

Nana memperingatkan bahwa potensi bencana hidrometeorologi basah di Banten masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.

Untuk mengurangi dampak hujan deras, BPBD bersama pihak terkait dalam kerangka kerja Pentaheliks berencana menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk mengarahkan hujan ke laut sebelum mencapai daratan.

“Jadi jangan khawatir, misalnya supaya Jakarta tidak hujan, tidak kebanjiran, di Banten diturunkan hujan. Tapi di laut,” tuturnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here