SPANYOL – Pemerintah daerah catalonia telah mengumumkan bahwa 90 persen dari warga Catalonia yang berpartisipasi dalam referendum kemerdekaan yang dilarang oleh pemerintah pusat Spanyol memilih untuk berpisah dari negara tersebut.
Saat berbicara dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin (2/10/2017), juru bicara pemerintah daerah Jordi Turull mengumumkan bahwa 2,02 juta orang Catalan telah memilih “ya” untuk pertanyaan: “Apakah Anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?”
Sebelumnya, pemimpin Catalan Carles Puigdemont mengatakan bahwa wilayahnya “memenangkan hak atas negara merdeka” setelah “jutaan” mengambil bagian dalam pemungutan suara tersebut.
“Dengan hari harapan dan penderitaan ini, warga Catalonia telah memenangkan hak untuk mendapatkan negara merdeka dalam bentuk republik,” katanya dalam sebuah wawancara di televisi.
Dia selanjutnya mendesak Uni Eropa untuk berhenti mencari “jalan lain” setelah polisi membubarkan referendum tersebut, menambahkan bahwa tindakan tersebut adalah kekerasan polisi yang tidak dapat dibenarkan, dan sebagai kekerasan yang didiktekan oleh pemerintah Spanyol.
Menurut pemerintah daerah setidaknya 800 orang terluka dan mendapat bantuan medis sehubungan dengan tindakan keras polisi tersebut.
“Pemerintah Spanyol hari ini telah menulis sebuah halaman yang memalukan dalam sejarahnya dengan Catalonia. Sayangnya itu bukan yang pertama. Terlalu sering represi dan kekerasan merupakan respons negara terhadap aspirasi Catalan, “tambah Puigdemont.
“Saya harus menghubungi langsung di Eropa … Uni Eropa tidak bisa lagi terus melihat ke arah lain,” katanya, dilansir Press TV.