Dalam 20 Tahun Indonesia Kehilangan Hutan Manggrove 1,5 Kali Luas Negara Brunai

MEDAN – Dalam dua dasawarsa atau 20 tahun terakhir, Indonesia setidaknya kehilangan 851.511 hektar (Ha) hutan mangrove atau setara dengan 1,5 kali luas  Brunei Darussalam.

Demikian disampaikan salah seorang penulis buku “Membangun Ketahanan dari Mangrove”, Onrizal S Hut, MSi dalam presentasinya di Hotel Madani Medan,  Senin (14/12/2015).

“Rata-rata hutan mangrove Indonesia hilang 42.575 per tahun yang setara dengan 61 persen dari luas Singapura,” jelasnya.

Tampak hadir pada kesempatan itu, penulis buku Burhanuddin MSi, Direktur Pilar Indonesia Ismail dan mewakili Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), Dodi Virgo.

Dikatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi mangrove terbesar di dunia. Jadi, Indonesia punya kesempatan menjadi negara poros maritim dunia.

“Kondisi mangrove sangat memengruhi keanekaragaman dan hasil laut. Jika mangrove hancur, jumlah ikan juga tidak begitu beragam,” urainya.

Burhanuddin MSi menambahkan, untuk melestarikan ekosistem pesisir khususnya mangrove butuh perlindungan khusus yang datangnya dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Jadi, sambung Burhanuddin, masyarakat harus bisa menciptakan daerah perlindungan mangrove (DPM) untuk melindungi tempatnya mencari nafkah.

“Kondisi masyarakat yang berada di pesisir pantai tetap marjinal dan terbelakang. Ini yang harus diperbaiki agar stigma yang selama ini melekat pada masyarakat pesisir bisa dihapuskan,”urainya.

Perlu diketahui, kata dia, mangrove merupakan penyumbang karbon terbesar kedua setelah rawa gambut. Untuk itu, perlu kesadaran untuk sama-sama melindungi ekosistem mangrove dari ancaman alih fungsi lahan dan degradasi.

Direktur Pilar Indonesia, Ismail, mengatakan buku ini adalah usaha  mendokumentasikan para penggiat dan pejuang kawasan pesisir. Ke depan, pihaknya akan fokus untuk membahas masalah edukasi di kawasan pesisir.

“Buku ini berusaha mendokumentasikan orang-orang yang sudah bergerak terlebih dahulu untuk menyelamatkan mangrove. Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya – Waspada