SLEMAN—Kabupaten Sleman akan menambah jumlah desa tangguh bencana. Dari yang semula 36 desa akan menjadi 44 desa, dan tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
“Tahun 2018 ini Sleman menargetkan jumlah Desa Tangguh Bencana akan bertambah sebanyak delapan desa,” kata Bupati Sleman, Sri Purnomo seperti dilansir Republika.co.id, usai gladi lapang penanggulangan bencana di SMPN 4 Kalasan, Selasa (20/2/2018).
Selain itu dikatakan Sri, Sleman juga diketahui memiliki 49 Sekolah Siaga Bencana (SSG). SMPN 4 Kalasan adalah salah satu sekolah yang diharapkan menjadi agen penanggulangan kebencanaan, bukan hanya di lingkungan sekolah, tapi juga lingkungan masyarakat. Masih ada 7 sekolah lagi yang akan diarahkan menjadi (SSG).
Dikatakan Sri, pembentukan SSG itu dirasa begitu penting tidak lain sebagai bagian mitigasi bencana. “Karena dibutuhkan partisipasi dari semua pihak bukan hanya dari tim relawan, namun seluruh komponen masyarakat, termasuk di antaranya pelajar,” tambahnya Sri.
Untuk itu, ia berpesan agar pelajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana. Harapannya, kesiapsiagaan yang terbentuk di desa-desa maupun sekolah-sekolah dapat bermanfaat dalam mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
Sri mengingatkan, Kabupaten Sleman merupakan daerah yang diberikan anugerah Tuhan YME dengan berbagai potensi. Namun, dari komposisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, tedapat pula potensi bencana yang diakibatkan faktor alam dan nonalam.
“Oleh karena itu, diharapkan agar semua elemen masyarakat di Kabupaten Sleman mengerti dan memahami bagaimana menanggulangi dan menjadi tangguh dalam mitigasi dan penanganan bencana,” kata Sri. ROL