JAKARTA, KBKNEWS.id – Dokter spesialis anak Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A mengingatkan bahwa perubahan cuaca ekstrem pada musim pancaroba dapat menurunkan daya tahan tubuh, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
“Di musim pancaroba, rata-rata daya tahan tubuh seseorang menurun karena tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan cuaca yang terlalu ekstrem,” kata dr. Ian dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat (31/10).
Menurutnya, fluktuasi suhu dan tekanan udara membuat metabolisme tubuh bekerja lebih keras sehingga memicu stres fisiologis. Kondisi itu menghambat pembentukan antibodi dan membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit.
“Tubuh kita jadi stres, sehingga tidak mampu menghasilkan antibodi yang cukup. Akibatnya daya tahan tubuh berkurang,” ujarnya.
Selain itu, perubahan angin yang cepat juga mempercepat penyebaran virus dan bakteri di udara. “Kuman lebih mudah terhirup karena angin membawa partikel dari permukaan tanah,” jelasnya.
Untuk menjaga kesehatan di musim pancaroba, dr. Ian menyarankan masyarakat menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, makan bergizi seimbang, serta mengonsumsi vitamin C, D, dan zinc.
“Kalau sedang batuk atau pilek dan sudah mengganggu, sebaiknya istirahat di rumah dulu,” tambahnya.



