WASHINGTON – DPR Amerika telah meloloskan resolusi yang menyerukan penghentian kekerasan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar, Rabu (6/12/2017).
Resolusi tersebut mendapat dukungan dua pertiga anggota DPR dan merupakan langkah pertama yang nantinya bisa mengarah pada pembuatan rancangan undang-undang sanksi yang bertujuan memberlakukan tekanan finansial terhadap militer Myanmar dan memberikan bantuan ekonomi kepada Myanmar.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Ed Royce mengatakan, “Tidak seorang pun aman, kalau ekstresmisme dan ketidakstabilan marak di kawasan ini.” katanya, dilansir VOA, Kamis (7/12/2017).
“Ratusan orang telah dibunuh,” kata Royce. “Sekurang-kurangnya 200 desa telah dibakar, ranjau ditanam di perbatasan, melukai pengungsi yang menyelamatkan diri. Ada laporan mengenai pemerkosaan dan berbagai jenis kekerasan yang dilakukan terhadap warga Rohingya.” tandasnya.
