
SUKSES para penggawa PSSI Garuda U23 membungkam kesebelasan Turkmenistan dalam laga memperebutkan tiket putaran final 16 besar di Piala Asia di Qatar sangat melegakan, karena juga membuka peluang menuju Olimpiade Paris 2024.
Prestasi anak asuhan pelatih Shintae Yong itu cukup moncer, sebelumnya menang telak 9 – 0 lawan Taiwan dan dalam laga penentuan menuju 16 besar Asia di Stadion Manahan, Solo, (12/9) menghentikan perlawanan Turkmenistan dengan angka 2 – 0.
Melalui kemenangan tersebut, Indonesia lolos ke Qatar sebagai juara babak kualifikasi grup K dimana selanjutnya, tiga dari 16 kesebelasan tersebut akan tampil mewakili Asia dalam Olimpiade Paris 2024.
Di ajang Piala Asia sendiri, ini adalah pertama kali kiprah penampilan kesebelasan Indonesia karena lima kali sebelumnya antara lain dalam perebutan Piala Asia di Oman 2016 dan Qatar 2016 kandas saat menjadi tuan rumah di putaran kualifikasi.
Namun seperti yang diingatkan Shin Tae-Yong, perjuangan berat akan dihadapi Indonesia di Qatar nanti karena yang dihadapi raksasa-raksasa sepak bola Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan negara-negara kaya Timur Tengah lainnya.
Shin yakin anak asuhannya mampu mencapai target (tiket ke Paris) jika seluruh pemain andalan PSSI U-23 yang merumput di liga asing diizinkan dilepas oleh klubnya untuk bertanding di Piala Asia.
Persoalannya, laga Qatar 2024 tidak masuk kalender internasional FIFA, sehingga PSSI bakal kesulitan untuk meminta izin agar klub melepas pemain tersebut.
Sebelumnya, Shin saat menjadi pelatih kesebelasan Korsel juga sukses membawa timnya yang menjadi runner-up Piala Asia 2016 ke ajang Olimpiade Rio de Janeiro pada tahun yang sama.
Tiga Tim Wakil Asia
Piala Asia U-23 ditetapkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFF) sebagai babak kualifikasi olimpiade untuk ketiga kalinya (2016, 2020 dan 2024). Selanjutnya, dua tim yang maju ke final plus satu tim juara ke-3 akan mewakili Asia di olimpiade.
Di Piala Asia 2024 di Qatar yang akan digelar April sampai Mei tahun depan, Tim Garuda U-23 harus memenangkan lima pertandingan agar bisa melaju ke Olimpiade Paris.
Kesertaan kesebelasan nasional di ajang olimpiade baru pertama pada 67 tahun lalu dalam Olimpiade Melburne 1956 yang melegenda setelah PSSI saat itu berhasil menahan imbang tim favorit Uni Soviet dengan skor 0 – 0 walau pada tanding ulang takluk 0 – 4.
Lobi-lobi agar klub-klub di negara lain bersedia mengizinkan untuk melepas pemain Indonesia yang mereka rekrut untuk bertanding di Qatar perlu dilakukan sejak awal.
Ranking FIFA PSSI naik empat level dari 150 ke 146 setelah kemenangan laga FIFA match day di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya melawan kesebelasan Turkmenistan 8 September lalu.
Indonesia dengan 273 juta penduduk yang mayoritas penggemar sepak bola sudah sepantasnya tampil perkasa di ajang laga sepak bola dunia.
