GAZA – Jurubicara media Palang Merah Internasional di Jalur Gaza, Seher Zaqout, menyerukan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab mereka dalam rangka merealisasikan solusi permanen untuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa situasi kemanusiaan setelah perang tahun lalu menjadi semakin sangat sulit.
Zaqout mengatakan dalam wawancara dengan koresponden Pusat Informasi Palestina di Gaza, Rabu (8/7/2015), “Pesan kami kepada masyarakat internasional adalah bahwa Gaza mengalami masalah permanen dan kronis yang membutuhkan renungan konkrit guna memikul tanggung jawabnya dan menciptakan solusi permanan bagi penderitaan Gaza. Terlebih intervensi kemanusiaan yang terjadi tidak memberikan sebuah solusi permanen.”
Dia menegaskan, “Situasi kemanusiaan sebelum perang sudah sulit dan sudah diperingatkan untuk itu pada April 2014. Itu diakibatkan oleh pembatasan yang diberlakukan terhadap barang-barang dan pergerakan warga. Di samping karena krisis listrik, gaji dan meningkatnya kemiskinan dan krisis air.”
Dia menambahkan, “Semuanya adalah masalah yang ditanggung Gaza sepanjang waktu. Di mana Gaza mengalami 3 perang atau gelombang kekerasan dari penjajah Israel, di samping gelombang kekerasan internal selama satu dekade dan semua itu menyebabkan meningkatnya penderitaan warga.”
Zaqout menyatakan bahwa perang terakhir Israel ke Jalur Gaza telah mengakibatkan 2400 orang gugur dan lebih dari 11 ribu terluka. Dana tanggungan kemanusiaan sangat tinggi dan tidak biasa. Dia mengingatkan bahwa krisis terus berlannjut dan kompleks setelah perang serta merusak harapan warga akan terjadinya perbaikan.
Dia menyebutkan bahwa Palang Merah telah mengingatkan bahwa proses rekonstruksi berjalan sangat lambat dan banyak lembaga internasional yang berbicara bahwasanya belum ada terjadi rekonstruksi satu rumah pun.
