GARUT – Faktor gejolak harga kebutuhan pokok membuat jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima program perlindungan sosial di Kabupaten Garut meningkat dan petani menjadi sejumlah keluarga yang terdampak gejolak harga.
Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut Widiyana, jumlah RTS meningkat dari 13.178 kepala keluarga menjadi 315.506 kepala keluarga berdasarkan basis data terpadu 2015.
Widiyana mengatakan data tersebut didapat dari Bappeda Kabupaten Garut dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan pekan lalu. Sebelumnya, menurut Pendataan Program Perlindungan Sosial 2011, jumlah RTS di Kabupaten Garut sebanyak 302.338 kepala keluarga.
Dari jumlah RTS 2015 sebanyak 315.506, kelompok rumah tangga sangat miskin bertambah 15.714, rumah tangga miskin bertambah 27.995, dan rumah tangga hampir miskin bertambah 24.441. Sementara jumlah rumah tangga rentan miskin berkurang 54.972.
“Berkurangnya jumlah rumah tangga rentan miskin karena keluarga tersebut kini menjadi golongan rumah tangga miskin. Penyebabnya karena kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak,” katanya kepada PR, Senin (8/8/2016).