Bangkok-Untuk mencegah terulangnya kembali ratusan pengungsi yang tewas di laut dan hutan, Asia Tenggara didesak untuk segera membuat jalur migrasi legal.
Hal ini juga dibutuhkan sebagai sarana untuk membantu kasus penyelundupan manusia. Usulan tersebut disampaikan International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi
“Saat ini sudah sepatutnya kita memiliki saluran migrasi legal , jangan sampai pada akhirnya kita secara tidak sadar membantu para penyelundup,” kata Direktur Jenderal IOM William Lacy Swing kepada wartawan di Bangkok dalam sebuah pertemuan yang membahas migran,Kamis (3/12) seperti dilansir Ap.
ASEAN bulan lalu membentuk masyarakat ekonomi untuk membebaskan modal dan perdagangan, namun membatasi aturan pergerakan buruh, meskipun kawasan itu memiliki jutaan pekerja migran.
“Jika imigrasi tak mengeluarkan visa dan tidak memberikan jalan bagi mereka untuk medapatkan pekerjaan, tentunya mereka akan mendatangi penyelundup dan membayar sejumlah uang,”katanya.
Seperti diketahui, pertengahan 2015 lalu ratusan pekerja migran dari Bangladesh dan Myanmar telah melarikan diri dari penganiayaan dan kemiskinan. Mereka terpaksa memasrahkan kehidupan mereka di tangan penyelundup manusia untuk mencapai negara-negara berprospek lebih bagus di Asia Tenggara dan sekitarnya.
Lacy berbicara menjelang berlangsungnya pertemuan di Bangkok minggu ini untuk membahas krisis migran. Pertemuan itu merupakan tindak lanjut pembahasan Mei lalu, saat masalah itu sedang ramai.