Iran serang Israel, eskalasi perang meluas

0
92
Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel, Selasa (2/10) yang berjarak sekitar 2.000 Km melintasi koridor udara Irak dan Kuwait dengan sekitar 200-an rudal-rudal balistik.

IRAN untuk kedua kalinya mengguyur wilayah Israel dengan 200-an rudal balistik, Selasa (3/10) setelah sebelumnya juga melancarkan serangan 100-an rudal dan drone, April lalu.

Serangan kali ini sesuai dengan ancaman Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk membalas kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh saat menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Massoud Pezeskian di Teheran, 31 Juli lalu.

Haniyeh tewas akibat ledakan bom yang ditanam beberapa bulan sebelumnya di apartemen yang diediakan bagi tamu-tamu negara, berpengamanan ekstra ketat di ibu kota, Teheran, tempat ia menginap.

BBC mengutip pejabat militer Israel (IDF) menyebutkan, Iran kali ini meluncurkan sekitar 180 rudal, lebih banyak dibanding serangan April lalu dengan 110 rudal balistik dan 30 rudal jelajah.

Saksi mata mengungkapkan, beberapa rudal melayang di atas wilayah Tel Aviv menjelang pukul 19:45 waktu setempat dan seorang pejabat keamanan Israel mengemukakan, sebagian besar rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Israel.

Sebaliknya, koresponden BBC di Yerusalem mengatakan, beberapa pangkalan militer, restoran, dan sekolah, mungkin terkena serangan.

Para pejabat Israel belum melaporkan adanya korban luka serius akibat serangan, namun petugas medis Israel mengatakan bahwa dua orang terluka ringan akibat terkena pecahan rudal.

Sebaliknya, Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan, 90 persen rudal mengenai sasaran termasuk tiga pangkalan militer Israel yang ditarget. Serangan itu merupakan balasan atas tewasnya  salah satu komandan tertinggi Hezbollah dan petinggi milisi yang didukung Iran itu.

Israel telah membunuh pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan di ibukota Lebanon, Beirut, (27/9) lalu.

IRGC juga mengklaim, serangan kali ini juga merupakan balasan atas tewasnya pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran (30/7) walau Israel belum mengakui berada di balik peristiwa itu.

Presiden AS Joe Biden menegaskan, negaranya sepenuhnya mendukung Israel dan akan memberikan dukungan sekuat tenaga bagi mitranya itu.

Hal senada juga disampaikan Jubir Deplu  AS, Matthew Miller yang mengatakan, Washington akan mendukung rakyat Israel pada saat-saat kritis ini.

Sedangkan Penasihat Gedung Putih, Jake Sulivan mengatakan bahwa pemerintahan Biden akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan balasan bagi Iran atas serangan ini.

Serangan Iran ke Israel menuai pro-kontra. AS dan negara Barat seperti  Inggeris, Jerman, Perancis dan Kanada menyebutkan pemimpin Iran tidak perduli atas perdamaian, tidak bertanggung jawab, sembrono sampai mengutuknya.

Kalangan negara Arab sendiri terpecah, sebagian seperti Arab Saudi, Bahrain dan UEA akhir-akhir ini cenderung berpihak pada Israel, kecuali Yaman.

Perdana Menteri (PM) baru Jepang Shigeru Ishiba mengatakan serangan rudal oleh Iran terhadap Israel “tidak dapat diterima”. Menurutnya pihaknya mengutuk keras hal itu.

“Kami akan mengutuk keras hal ini. Namun pada saat yang sama, kami ingin bekerja sama (dengan AS) untuk meredakan situasi dan mencegahnya meningkat menjadi perang besar,” katanya.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” setelah serangan rudal Iran dan mengecam eskalasi demi eskalasi konflik di wilayah itu mulai dari Perang Gaza antara Hamas dan Israel dan di Lebanon antara Hizbullah dan Israel.

“Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata,” katanya, sementara sampai tulisan ini diturunkan belum ada reaksi dari dua pendukung utama Iran yani China dan Rusia.

Sedangkan PM baru Jepang Shigeru Ishiba mengatakan serangan rudal oleh Iran terhadap Israel “tidak dapat diterima” dan pihaknya mengutuk keras hal itu.

Perimbangan Kekuatan

Menurut catatan Global Firepower 2024, anggaran militer Israel bertengger pada posisi ke-19 sebesar 24,4 milyar dollar AS (setara Rp385 triliun), sedangkan Iran pada urutan ke- 33  sebesar 9,95 milyar dollar AS (sekitar Rp156,7 triliun).

Dikepung dan berseteru dengan negara-negara Arab sejak merdeka 1948, pasukan Israel (IDF) terus diperkuat dan didukung teknologi dari negara-negara Barat terutama AS.  Israel bahkan masuk dalam deretan kekuatan nuklir dunia.

Sebaliknya, Iran adalah negara dengan militer terkuat di kawasan Teluk, walau diembargo oleh AS sejak Revolusi Iran pada 1979,  terus berupaya dan didukung Rusia, China atau Korea Utara, mengembangkan rudal-rudal balistik yang diklaimnya bisa menjangkau Tel Aviv.

IDF berkekuatan 170.000 personil tetap dan 465.000 cadangan. AD-nya didukung 1.370 tank termasuk 500-an unit buatan lokal Merkava dan 6.135 kendaraan lapis baja, sekitar 1.000 pucuk artileri medan dan 650 meriam swagerak serta 48 satuan roket atau rudal.

AU Israel mengoperasikan 612 aneka pesawat, a.l 246 pesawat tempur buatan AS termasuk 75 unit F-35 Super Lightning, 52 unit     F-15 Eagle dan 23 unit F-15 Strike Eagle, 141 unit F-16 Fighting Falcon dan 146 helikopter serang termasuk 50 unit UH-60 Black Hawk dan AH-64 Apache (semua buatan AS).

Sedangkan matra laut Israel didukung 67 unit kapal perang termasuk tujuh jenis korvet, dua kapal cepat rudal dan masing-masing lima kapal patroli dan kapal selam.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal taktis dari musuh-musuhnya, Israel menyiapkan sistem pertahanan terintegrasi Iron Dome (Kubah Besi), David Slings, sistem rudal Arrow dan rudal anti rudal Patriot buatan AS.

Sedangkan AB Iran didukung 610.000 personil tetap dan 350.000 personil cadangan tremasuk satuan Garda Revolusi (IRGC).

AD Iran mengoperasikan 2.000-an tank, sebagian besar peninggalan Uni Soviet seperti T-62 dan T-72 serta 800-an unit  Karrar buatan lokal, 4.873 pucuk artileri medan dan 1.030 artileri swagerak dan   1.775 satuan rudal atau roket.

Kekuatan matra laut Iran didukung 101 kapal perang termasuk tujuh fregat, tiga korvet dan 19 kapal selam kelas kilo warisan Uni Soviet.

AU-Iran yang mengoperasikan 575 aneka pesawat termasuk 215 pesawat tempur lawas buatan AS seperti 63 unit F-4 Phantom, 41 unit F14 Tomcat 19 unit serta MiG-29 dan  23 unit Sukhoi SU-24 (eks- Soviet), 17 unit Chengdu J-7 (China) dan Mirage F-1 (Perancis).

Selama diembargo oleh Barat sejak awal 1980-an, Iran terus mengembangkan rudal-rudal taktis seperti Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3, Feteh, Fajr, Ghadir dan Samid yang sebagian diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah Israel.

Eskalasi konflik yang menyeret kekuatan lainnnya dikhawatirkan tidak dapat dhindarkan jika Iran melancarka serangan balasan terjadap Israel, sementara Israel saat ini juga sedang mengambil ancang-ancang untuk menyerbu Rafah.

Pemimpin-pemimpin dunia yang cinta damai hendaknya cawe-cawe menghentikan perang agar tidak menyeret negara-negara lainnya, bahkan berpotensi menjurus Perang Dunia III (AFP/Reuters/ns)

 

 

 

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here