SUBANG (KBK) – Guna mengampanyekan gerakan wakaf produktif, Dompet Dhuafa ajak puluhan jurnalis dan blogger dalam acara panen raya di Kebun buah naga, Subang, Jawa Barat (25/10).
Direktur Dompet Dhuafa Niaga Tendy Tektano menuturkan selaian mengampanyekan gerakan wakaf produktif, acara ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Menurut Tendy kini aset wakaf tidak harus dikembangkan menjadi masjid atau pemakaman tetapi juga bisa dikelola menjadi perkebunan.
“Dengan dikelola menjadi perkebunan aset wakaf bisa lebih produktif,” ujar Tendy di kebun buah naga Indonesia Berdaya.
“Ini juga merupakan bentuk kelanjutan pengembangan dana zakat. Pengembangannya dilimpahkan menjadi wakaf produktif,” tambahnya.
Tendy mengatakan dengan gerakan wakaf produktif Dompet Dhuafa juga ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwasannya ibadah wakaf tidak harus dilakukan oleh orang berduit. Tetapi juga bisa dilakukan kalangan menengah bawah. Karena berapa pun harta yang diwakafkan akan diproduktifkan demi kemaslahatan umat.
Di lahan seluas 8 hektar yang terletak di Desa Cirangkong, Cijambe, Subang ini Dompet Dhuafa mengembangkan wakaf produktif berupa klaster perkebunan buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal dan peternakan domba. Petani penggarap lahan berasal dari masyarakat lokal yang diberdayakan.
“Wakaf produktif mensejahterakan masyarakat berbasis kearifan lokal,” tukasnya
