Kelompok HAM di London Cegah Kedatangan Pangeran Saudi

0
253

LONDON – Aktivis hak asasi manusia di Inggris telah meminta pihak berwenang Inggris untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan tersangka Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam kunjungannya ke negara tersebut akibat kejahatan perang yang dilakukan di Yaman.

Kim Sharif, direktur Hak Asasi Manusia untuk Yaman dari London, mengajukan permohonan ke Pengadilan Westminster Magistrates dan Direktur Jaksa Penuntut Umum (DPP) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan karena putra mahkota tersebut diperkirakan akan mengunjungi Inggris dalam beberapa minggu mendatang.

Sharif mengatakan bahwa dokumen yang diajukan ke pengadilan berisi bukti kejahatan perang, pernyataan saksi mengenai kejadian kejahatan perang dan laporan dari LSM terkemuka yang mengkonfirmasi pelaksanaan kejahatan ini di negara yang dilanda perang tersebut.

Menentang kunjungan Bin Salman ke Inggris, direktur Hak Asasi Manusia untuk Yaman mengatakan bahwa “Tidak baik bagi kita, Inggris … untuk menerima diktator brutal seperti orang ini.” ungkapnya.

“Kami percaya bahwa pasukan Saudi melakukan kejahatan perang, dan melanggar Konvensi Jenewa dan Protokolnya dengan impunitas,” Sharif mencatat. “Jika dia ingin tunduk kepada pihak berwenang Inggris untuk menjawab kejahatan perang, dia akan diterima.” tambahnya lagi.

Tuntutan hukum tersebut muncul dari  koalisi kelompok hak asasi manusia, termasuk Campaign Against Arms Trade (CAAT) dan Organisasi HAM untuk Hak Asasi Manusia di Inggris (AOHR UK), telah meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk menarik undangan ke Saudi putra mahkota untuk mengunjungi Inggris.

“Bin Salman adalah anggota paling tua kedua dari rezim Saudi, yang memiliki salah satu catatan hak asasi manusia terburuk di dunia. Penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, dan pelanggaran mengerikan lainnya didokumentasikan secara luas, “kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Ini membuat kita takut sebagai negara yang mendukung dan berasosiasi dengan seorang diktator brutal yang menggunakan kelaparan sebagai senjata, dan telah memungkinkan epidemi kolera terbesar dalam sejarah berkembang di Yaman,” tambahnya, dikutip Press TV.

May telah mengundang putra mahkota dan Raja Saudi Salman pada bulan Desember untuk mengunjungi Inggris pada tahun 2018 di tengah kecaman internasional atas kejahatan perang yang sedang berlangsung di Yaman di Riyadh.

Advertisement div class="td-visible-desktop">